Life is Strange adalah game berbasis keputusan. Pemain
akan dihadapkan pada beragam pilihan saat memainkan game ini. Dan setiap
pilihan yang diambil oleh para pemain akan memiliki konsekuensi di tiap
jalannya skenario dan berpengaruh terhadap ending. Contoh singkat gambaran
permainannya adalah kamu melompati halaman kebun milik tetangga yang ditumbuhi
banyak pohon buah lalu memetik apel tanpa seizin pemiliknya kemudian
menyembunyikan apel itu di dalam tas.
Ketika hendak meninggalkan halaman, kamu kepergok oleh
sang pemilik. Lalu kamu diinterogasi dengan pertanyaan, “Apa yang sedang kamu
lakukan? Maling buah di kebunku?” Lalu pemain dihadapkan pada pilihan A.
Berbohong sedang main petak umpet dan bersembunyi di kebun. B. Mengakui
perbuatan mencuri buah. Begitulah gambaran singkat bentuk dan skema gameplay
Life is Strange, setiap pilihan ada di tangan pemain dan semua ada
konsekuensinya.
Life is strange Farewell sendiri mengisahkan hubungan dua
buah sahabat yakni Max dan Chloe yang masing-masing berumur 13 dan 14 tahun.
Meski game ini keluaran Maret 2018, namun setting waktu yang digunakan adalah
tahun 2008. Di game ini, pemain akan
mengendalikan Max sebagai pemeran utama. Titik masalahnya adalah Max akan
segera pindah ke Seatlle keesokan harinya dari Arcadia Bay —wilayah di mana Max
dan Chloe tinggal saat ini. Konfliknya adalah Max tidak tahu bagaimana cara
terbaik mengucapkan selamat tinggal kepada Chloe. Max tidak ingin sahabatnya
itu sakit hati mendengar kepindahan dirinya. Jelas, akan banyak dilema pilihan
yang harus pemain ambil selama menjalankan game ini.
Game ini sendiri akan dibuka dengan adegan Max yang
sedang bermain di kamar sahabatnya Chloe. Kedua sahabat itu melakukan hal iseng
meledakkan dua buah barbie yang dikekang dengan tali menggunakan mercon kembang
api. Mereka berdua sangat menikmati momen itu. Ketika boneka barbie meledak dan
hancur berkeping-keping, mereka berdua tertawa riang gembira.
Max dan Chloe melakukan permainan yang agak ekstrim yakni meledakkan boneka barbie di dalam kamar.
Setelah permainan gila itu, Chloe menyuruh Max
membantunya membersihkan ruangan kamarnya yang serba berantakan. Namun, sebelum
mulai membantu Chloe, Max terdiam dikuasai kecamuk hatinya memikirkan bagaimana
cara terbaik mengatakan perpisahan kepada satu-satunya sahabat terbaiknya. Dari
tertawa riang gembira meledakkan boneka barbie, tiba-tiba Max harus terdiam
sedih.
Max yang mendadak terdiam, dibebani pikiran dan perasaan tak menentu perihal bagaimana cara terbaik mengatakan perpisahan kepada sahabat terbaiknya Chloe. Dia selalu berbicara terhadap dirinya sendiri di dalam hati.
Kita sebagai pemain, awalnya tidak akan pernah tahu
bagaimana asal mula hubungan jalinan persahabatan yang terjadi antara Max dan
Chloe selama ini. Namun alur game ini sendiri akan membimbing pemain untuk
menguak segala masa lalu terciptanya jalinan persahabatan antara Max dan Chloe.
Seperti saat pemain mengendalikan Max ketika membantu membersihkan kamar Chloe,
Max akan menemukan benda-benda masa kecil Chloe yang penuh kenangan yang mampu
membuka kembali memori mereka berdua semasa kecil.
Kondisi kamar Chloe yang serba berantakan. Disini Max bisa berinteraksi dengan seluruh barang milik Chloe. Dengan berinteraksi melalu barang-barang itu, Max akan disuguhkan kenangan-kenangan yang secara tak langsung menjelaskan histori persahabatan mereka berdua.
Contohnya saat Max ingin membuang kotak permainan sejenis
kartu dan ular tangga yang Max pikir Chloe di umur remaja pasti tak akan
membutuhkannya— tetapi yang terjadi jika pemain memilih pilihan itu, Chloe
malah melarang Max untuk membuangnya. Disitu nanti Chloe akan menjelaskan bahwa
kotak permainan itu memendam banyak kenangan ketika mereka berdua sering
memainkannya semasa kecil. Chloe bersikukuh beberapa tahun yang lalu, dirinya
terakhir memenangkan game ini ketika memainkannya berhadapan dengan Max. Jelas
dari informasi tersebut para pemain secara tak langsung dijelaskan bahwa
persahabatan mereka terjalin sejak bangku SD. Banyak sekali hal-hal yang
terungkap ketika kita menyisir segala barang milik Chloe dikamarnya.
Jika pemain memutuskan agar Max membuang kotak permainan ini di kotak sampah saat membantu bersih-bersih, maka Chloe akan melarangnya dengan sebuah alasan. Dari berbagai alasan yang diutarakan Chloe dan semakin sering pemain berinteraksi dengan berbagai barang di kamar Chloe, rangkaian kronologis jalinan persahabatan mereka sedikit-demi sedikit mampu dikuak.
Sampai di sesi ini, pemain dihadapkan pada dua perasaan
yang saling berseberangan. Satu adalah perasaan di mana pemain memikirkan cara
menyampaikan perpisahan yang terbaik—kedua adalah pemain malah disuguhkan
beragam kenangan kisah perjalanan terbangunnya jalinan persahabatan antara Max
dan Cloe lewat barang-barang yang berserakan di kamar. Game ini menggiring emosi
pemain untuk merasakan ketidakrelaan meninggalkan Chloe dengan beragam kenangan
yang terkuak di masa lalu yang tersebar lewat barang-barang milik Chloe—padahal
disisi lain jelas-jelas pemain akan dihadapkan pada suatu perpisahan di depan
mata. Jadi alur game ini membuat pemain seolah menyatu dengan perasaan Max sebagai
pemeran utama yang berkecamuk. Kenangan-kenangan itu muncul disaat yang tidak
tepat. Hanya membebankan kesedihan dan ketidakrelaan.
Salah satu moment yang terjadi di kamar Chloe setelah mereka selesai bersih-bersih kamar. Disitu ada dua pilihan ( Tell Her Now ) yang berarti memberitahukan perpisahan sekarang juga begitu selesai membantu membersihkan kamar. Pilihan kedua ( Tell Her Later ) yang berarti jika pemain belum tega untuk memberitahukannya, pemain bisa menundanya. Dalam kasus ini, aku sendiri memilih untuk menundanya setelah disuguhi beragam kenangan masa lalu ketika berinteraksi dengan banyak barang milik Chloe.
Di tengah kegiatan bersih-bersih kamar, Max dan Chloe
menemukan rekaman kaset 5 tahun yang lalu. Lima tahun yang lalu berarti tahun
2003 dan umur mereka masing-masing 8 dan 9 tahun. Dalam rekaman itu intinya menjelaskan
bahwa mereka berdua pernah memendam sebuah harta karun di halaman belakang
rumah Chloe. Lucunya, saat ini merteka berdua lupa jika pernah memendam sebuah harta
karun. Alhasil, Chloe mengajak Max untuk menggali harta yang mereka pendam.
Sebuah kaset berisi rekaman suara Max dan Chloe 5 tahun yang lalu.
Dari isi rekaman kaset yang dibuat 5 tahun
yang lalu, kunci untuk menemukan harta itu adalah menggunakan mainan mereka
semasa kecil yakni teropong nahkoda yang dikombinasikan dengan bulatan optik
kaca jimat. Dari situ nanti akan keluar petunjuk letak posisi harta karun yang
harus digali di halaman belakang rumah. Sayangnya, karena mereka saat ini sudah menginjak ABG, maka mainan teropong nahkoda dan jimat semasa kecil itu masing-masing sudah tersimpan bertahun-tahun di garasi dan di gudang atap. Akhirnya mereka berbagi tugas, Chloe
akan mencari teropong nahkoda dan tugas pemain yang mengendalikan Max adalah menuju
atap gudang mencari jimat.
Suara Max dan Chloe saat masih berumur 8 dan 9 tahun pada 5 tahun yang lalu menjelaskan rencana mereka ingin mengubur sebuah harta karun di halaman belakang rumah.
Saat pemain menjalankan Max dengan tujuan mencari jimat
di gudang atap, pemain bisa terlebih dahulu mengendalikan Max untuk
menjelajahi ruangan rumah Chloe atau pemain bisa langsung memilih menuju ke gudang atap untuk
mempersingkat waktu. Tetapi, jika pemain mau menyempatkan berkeliling ruangan,
maka Max akan menemukan hal-hal yang memperkuat cerita dalam game ini.
Berkeliling ruangan terlebih dahulu adalah pilihan terbaik untuk mengungkap segala sesuatu yang belum Max ketahui. Seperti memasuki kamar orang tua Chloe dan mengintip email pada komputer yang masih menyala. Disitu Max akan mendapatkan informasi bahwa Chloe mengalami masalah dengan sekolah barunya. Karena Max masih kelas 3 SMP dan Chloe baru menginjak kelas 1 SMA dikarenakan selisih umur mereka 1 tahun. Dari email tersebut diberitakan bahwa Chloe mengalami tindak kekerasan yang terkait bully.
Sesampainya di gudang atap bangunan, Max akan dihadapkan
pada sebuah puzzle ringan. Karena letak jimat berada di sudut ruangan, maka
pemain akan sedikit memutar otak untuk menggeser perabotan-perabotan rumah
tangga seperti meja kursi dan mesin-mesin usang bekas yang menghalangi jalan
Max.
Puzzle ringan yang harus dihadapi pemain untuk membuat Max mampu menempuh rintangan barang-barang bekas yang menghalanginya ketika ingin mengambil jimat optik di sudut ruangan.
Setelah berhasil mendapatkan jimat, terjadi sebuah momen
yang menyedihkan. Dari jendela gudang atap, Max memperhatikan Chloe yang dengan
riangnya melonjak-lonjak kegirangan di halaman belakang rumah sembari membawa
teropong nahkoda. Disitu batin Max kembali berkecamuk. Dia merasa tak tega
ingin memberitahukan kepergiannya di tengah kegirangan sahabatnya yang begitu
riang di luar sana. Max tak ingin mengganti kegembiraan Chloe dengan sebuah
kesedihan. Lagi-lagi Max berdiam termenung dan berbicara terhadap diri sendiri di dalam hati.
Ada sebuah moment di mana Max tertangkap basah oleh Chloe dari halaman belakang sedang terdiam melamun di depan kaca jendela gudang atap. Saat itu Chloe mempertanyakan apa yang sedang terjadi? Lalu pemain akan disuguhkan dua buah pilihan. Pertama (Share your feelings) yang artinya mengungkapkan kesedihanmu. Kedua (Act Natural) yang berarti berlagak biasa. Aku sendiri memilih pilihan kedua, karena tak mungkin aku mengungkapkan kesedihan di saat sahabat sedang riang gembiranya ingin mencari harta karun.