Untuk mencari toko komputer yang masih buka di tempatku pada
hari minggu sangatlah susah. Dua bulan lalu, hari minggu sore, aku menghabiskan
hampir setengah liter bensin hanya sekedar untuk berputar - putar dengan
motorku mengelilingi kota, mencari kalau - kalau ada satu atau dua toko
komputer yang masih memajang tulisan "open" di pintu masuknya di hari
minggu. Sayangnya harapanku sia - sia, setelah sekian lama berkeliling layaknya
pedagang sayur, tak satupun toko yang aku temui membuka matanya, alias semuanya
pada tidur. Hari minggu memang hari yang cocok untuk tidur pulas, begitu pula
sebagian besar toko yang pastinya akan tutup demi memberi waktu bebas bagi
karyawannya.
Saat itu aku sangat membutuhkan tinta printer, karena aku
benar - benar kehabisan tinta terutama warna hitam. Mengingat hari Senin-nya
sudah memasuki mid semester, aku benar - benar membutuhkan tinta untuk print
out materi ujian. Akhirnya aku benar - benar menyerah untuk mencari toko
komputer. Sebenarnya aku tahu bukan hanya toko komputer saja yang menjual tinta
printer, banyak toko lain yang juga menjualnya, tapi tentu pasti akan berbeda
harganya. Oleh sebab mengapa aku memprioritaskan untuk mencari toko komputer
dari pada toko lainnya karena masalah harga yang lebih murah.
Ujung - ujunganya, terpaksa aku mendatangi toko buku yang
termasuk besar di tempatku yang tetap buka pada hari Minggu sekalipun. Disitu
juga menjual tinta, tapi memang harganya lebih mahal. Saat pertama kali masuk,
perhatianku sudah teralihkan dari tinta menuju ke diskon buku sampai 50%. Mau
tidak mau aku menganak tirikan sementara niatku membeli tinta dan malah
menghabiskan waktu melihat tumpukan buku apa saja yang sedang dilabeli diskon
sampai 50 % >,<
Buku yang dikenai diskon sangat beragam, mulai dari
pelajaran, agama, umum, anak - anak, teknologi, novel, komik, dll. Aku banyak
menghabiskan waktu di tumpukan buku berjenis novel. Setelah sekian lama
berjibaku dengan beradu argumen di dalam hati "mau beli atau tidak, mau
beli atau tidak, mau yang ini murah tapi kurang menarik, mau yang itu kuk
kemahalan kalau dijadikan satu pembayarannya bersamaan dengan membeli
tinta" yah terlihat seperti orang dilema. Tanpa sadar perhatianku tertuju
pada salah satu judul novel "Tuck Everlasting" karangan Natalie
Babbit. Segera setelah melihat judul itu dari kejauhan aku langsung
menghilangkan dilemaku dan menuju rak yang memajang novel itu.
Saat aku memegang novel itu dan membaca sinopsisnya,
sepertinya kuk ada perasaan pernah membaca judul novel ini namun juga tak yakin
judul yang sama yang pernah aku baca itu adalah sebuah novel, maksudnya tak
lain bisa juga kesamaan judul dari sebuah lagu ataupun film. Tapi aku yakin
pernah membacanya di tempat lain dan di lain waktu, dan aku bisa pastikan judulnya
itu sama dengan novel ini. Untuk mengatasi rasa tanda tanyaku, aku mengeluarkan
smartphoneku dan mulai mengetik judul itu di mbah google. Ohhhh, ternyata yang
keluar paling atas adalah situs IMDB ( internet Movie Database ) yang
memaparkan bahwa Tuck Everlasting adalah sebuah film. Setelah aku buka situs
IMDB yang mereview singkat film Tuck Everlasting dan aku sandingkan dengan
novel yang ada di depanku dengan judul yang sama, apakah ada kaitannya,
ternyata memang ada. Film Tuck Everlasting adalah film yang dibuat berdasarkan
dari novelnya. Dan karena itu juga, aku jadi sadar alasan mengapa aku teringat
sesuatu saat membaca judul pada novel ini terjawab sudah, yakni saat mengetahui
lewat internet bahwa film ini dibuat pada tahun 2002, mungkin masuk indonesia
tahun 2003, aku ingat saat itu masih di bangku SD atau SMP kelas 1. Pada tahun
itu aku pernah pergi ke rental untuk menyewa film. Dan di deretan pajangan film
New release, aku pernah memegang kaset film Tuck Everlasting ini dan membaca
sinopsisnya, meski waktu itu aku gak jadi menyewanya, karena pilihanku saat
umur itu lebih ke film action, horror yang pada zaman itu seperti Matrix, Terminator 3, Minority
Report, Kiss of the Dragon, Jurrasic Park 3, Spiderman yang pertama, The Lord
of The Ring the Fellowship of the Ring, dll. Itu sebabnya mengapa aku teringat
sesuatu saat membaca judul dan sinopsis novel ini.
Nah dilemaku kembali muncul. Aku jadi bingung mau beli novel
yang mana, karena sebelumnya, aku sudah menentukan beberapa pilihan di rak buku
diskon lainnya. Aku kembali melanjutkan membaca review singkat lagi mengenai
film Tuck Everlasting di internet lewat smartphone-ku. Di situ disebutkan bahwa
film ini dibuat berdasarkan "Based on the Award Winning Novel" nah
berarti novel Tuck Everlasting ini pernah mendapatkan penghargaan. Setelah itu,
industri film yang membuatnya bukan main - main, yakni salah satu industri
besar yakni Walt Disney. Sedangkan bintang yang memerankan tokoh utamanya yang
zaman itu mungkin masih belia yakni Alexis Bledel (Sin City) Jonathan jackson
(Insomia) Untuk seniornya Pemenang academy award William Hurt (Hulk, Into the
wild, The Village, Vantage Point, A.I, Robin Hood) Sissy Spacek (Ring Two,
North Country, Carrie) Pemenang academy award Ben Kingsley ( Iron Man 3,
Shutter Island, Hugo, Gandhi, Oliver twist). Setelah selesai membaca keseluruhan review singkat itu
aku jadi memutuskan untuk membeli novel Tuck Everlasting. Dan karena review
singkat itu juga membuat aku heran, mengapa buku novel yang menurutku tidak
begitu tebal, dan harganya setelah diskon pun cuma 12 ribu rupiah, mampu
mendapat penghargaan dan difilmkan oleh Walt Disney? Dan tokohnya pun
diperankan oleh artis sekelas academy award? Faktor - faktor itulah yang
membuatku mempertimbangkan untuk membeli novel ini. Nah setelah ini aku ingin
sedikit berbagi cerita mengenai Tuck Everlasting ini kepada kalian, setidaknya
biar gak penasaran bagi yang membaca postinganku kali ini.
Winnie Foster jackson, seorang gadis berusia 10 tahun yang kabur dari rumahnya karena merasa
terkekang, jatuh cinta saat bertemu
dengan Jesse yang mempunyai wajah tampan berperawakan 17 tahun tetapi aslinya
dia berusia 104 tahun. Winnie awalnya tidak tahu bahwa usia Jesse adalah 104
tahun. Setelah membaur lama dengan keluarga Jesse ( Keluarga Tuck, terdiri dari
Ayah,Ibu jesse dan kakaknya ) yang menjadi tempat pelariannya, yang mempunyai
letak rumah tersembunyi karena suatu alasan, Jesse akhirnya mengungkapkan
rahasia keluarga Tuck kekal abadi karena meminum air dari mata air di dalam
hutan Treegap yang dimiliki oleh keluarga besar Winie. Jesse menceritakan bahwa letak
rumah keluarganya tersembunyi tak lain agar rahasia abadi keluarga mereka tidak
terbongkar khalayak umum mengenai rahasia mata air abadi itu. Dia menceritakan
semuanya tak lain agar Winie juga meminum mata air tersebut saat dia menginjak
umur 17 tahun nanti agar mereka bisa terus bersama berdua.
Di sisi lain ada
pria tua bersetelan kuning yang menghabiskan seumur hidupnya untuk mencari
keluarga Tuck. Pria tua itu mendengar kabar mengenai keluarga Tuck yang abadi
ketika neneknya mempunyai pasien wanita yang dalam kisah ini adalah istri dari
kakak Jesse yakni Miles. Istri Miles yang meninggalkan keluarga Tuck menjadi
gila karena dirinya menjadi tua sedangkan suaminya tidak harus berakhir di
rumah sakit dan setiap hari meneriakkan keluarga Tuck penyembah setan. Ketika
nenek pria tua itu bercerita pada saat pria tua itu saat masih kecil mengenai
pasiennya yang selalu meneriaki nama keluarga Tuck yang abadi, minatnya menjadi
terusik untuk mencari kebenarannya. Setelah puluhan tahun, di umur tuanya
akhirnya dia menemukan keberadaan keluarga Tuck yang tersembunyi beserta
rahasianya. Pria tua itu memanfaatkan situasi pelarian diri Winie dengan
mengadukan keberadaan Winie kepada keluarganya dan pihak kepolisian dengan
fitnah bahwa keluarga Tuck telah menculiknya, tetapi lokasi keberadaan Winie
harus ditukar dengan syarat yang diajukan pria tua itu kepada keluarga Foster,
yakni hutan Treegap harus bisa dibelinya dengan sah dari keluarga Foster, tak
lain pria tua itu ingin menguasai mata air abadi itu untuk mendapatkan
keuntungan. Lalu bagaimana dengan jalinan cinta Winie yang manusia biasa dan
Jesse yang sudah kekal dengan adanya permasalahan fitnah mengenai penculikan
Winie yang melanda keluarga Tuck dan ambisi pria tua jahat yang ingin menguasai
mata air abadi? Lebih baik kalian baca novelnya atau lihat saja filmnya
sendiri,hehehe :)
17 comments:
hampir mirip dgn stardust
tpi klo stardust wanitanya bukan manusia biasa melainkan makhluk dri bintang trus harus berada di tempat yg ada sihirnya klo kluar dri itu ntar tubuhnya bakal menjadi debu(CMIIW)
btw kok baru dgr yah ? phdal film lama juga 0____o
Stardust aku juga punya filmnya, tapi lum aku tonton, saking banyak jadwal film yg menumpuk >,< TU Emang film lama kuk tahun 2003 lo gak salah :) Lo novelnya baru diterbitin di indonesia tahun 2010, jadi duluan filmnya.
ayookk nonton !!
lumayan bagus sih klo dibilang, lucu juga loh :D
hah ?? novel TU kluarnya blakangan ?? bused kirain nopelnya duluan, kan dmn2 klo pelem based on novel kan novel duluan bru pilem, aneh :O
mampir...sukses ujian nya
Thika@ hahahaha maksudnya ya emang novel-nya duluan yang keluar baru Filmnya, cuma kalau di Indonesia novelnya diterbitin belakangan tahun 2010. Pdhal Filmnya udah duluan tahun 2003. Tapi aku mau film atau novelnya sama2 baca dan lihatnya tahun 2012 ini :P
Mbak yeyen@ Ujian udah kelar mbak, Alhamdullilah lancar, makasih dah mampir :)
used to love reading english novel, tapi sekarang saya lebih prefer baca novel bahasa ibunda. :)
hehehe karena sudah punya 4 buah hati jadinya prefer ke bahasa bunda :) makasih dah mampir ea :)
postingan yang sangat menarik sobat
terima kasih telah berbagi
jangan lupa mampir yah
aaaaaa, mau nonton filmnya....
Jadi penasaran, pgn tau endingx sprti apa?
buat yang lagi kasmaran bagus kali ya :D .
Lagi suntuk di rumah lebih baik baca novel ini :D
hadir, sambil baca-baca, yuk nonton rame-rame
Leni Fitria@ Pinjam dumz di rental atau download :)
Tip Blogging@ Endingnya agak menyedihkan tp ada pelajaran yang didapet
Mizz Tia@ Tambah lengket jadinya kalau yg liat lagi kasmaran ^,^
Motamatika@ wah ceritanya bisa mengisi saat suntuk :)
Bredmart@ Ayukkk, dengan senang hati :)
mau nonton nih..
komenbacknya di tunggu ya..
http://iffatblogger.blogspot.com/
Bang Andriano@ Beres bang :)
Ini harusnya cerita anak-anak sih. Tp kenapa di film winnie nya gede banget ya?
Post a Comment