Anda senang melihat film drama bertemakan kekeluargaan? Jika
jawabannya iya, maka film yang satu ini wajib Anda saksikan. Little Miss
Sunshine adalah sebuah film drama - komedi yang menawarkan sebuah cerita yang
mengesankan. Karena setelah melihatnya, kita akan banyak mendapatkan pesan
moral. Film ini bukan termasuk baru, menilik pada situs IMDB film ini
diluncurkan pada tahun 2006. Bila menengok kembali ke tahun 2006, mungkin saat
itu saya masih berada di bangku sekolahan dan saat itu, apabila disuguhkan
pilihan untuk melihat film, mungkin saya akan lebih memilih film, animasi,
action dan horror daripada drama. Karena
seiring bertambahnya umur, entah kenapa genre drama menjadi menarik untuk
menjadi pilihan pertama daripada genre yang lain. Mungkin polemik kehidupan
yang disajikan oleh genre drama lebih menyajikan pesan moral dan pelajaran yang
banyak dibanding genre lainnya yang hanya sebatas hiburan.
Little Miss Sunshine menceritakan seorang gadis cilik
berumur 7 tahun bernama Olive Hoover yang diperankan oleh Abigail Breslin yang
sangat gembira ketika mendapatkan berita dari Bibinya yang mengabarkan bahwa
dirinya berhak masuk menuju final kontes kecantikan Little Miss Sunshine
setelah sebelumnya dirinya hanya mendapatkan peringkat nomer 2 di kualifikasi.
Entah karena sebab apa, peringkat pertama kualifikasi tak bisa menghadiri final
kontes Little Miss Sunshine yang kemudian dilemparkan ke peringkat nomer 2 yang
saat itu dipegang oleh Olive Hooper. Dengan begitu, Olive bersama keluarganya,
dengan menggunakan mobil butut tua mereka, berangkat menuju California dimana
tempat acara kontes putri kecantikan Little Miss Sunshine diadakan.
Membaca secuil sinopsis diatas rasanya memang tak ada yang
spesial mengenai perjalanan seorang gadis kecil bersama keluarganya dalam
menggapai impiannya. Lalu, apa yang membuat Little Miss Sunshine selaku film
yang memendapatkan 2 buah Oscar, memenangkan 70 penghargaan dan 67 nominasi ini
begitu mengesankan?
Tak lain adalah problematika yang menghinggapi setiap anggota keluarga dari
Olive Hooper itu sendiri. Di film ini dijabarkan dengan gamblang setiap anggota
keluarga Olive yang mempunyai masalahnya masing - masing.
Paman Olive, bernama
Frank, seorang gay dan juga mantan dosen yang sehari sebelum keberangkatan ke
California dijemput oleh Ibu Olive dari tempat rehabilitasi karena Frank pernah
mencoba untuk bunuh diri ketika mahasiswa yang dicintainya mencampakkannya.
Ayah Olive, Richard Hoover selaku motivator yang sedang berusaha menjual
program 9 langkahnya menuju sukses, namun sayangnya, dia sendiri termasuk orang
yang gagal dalam hal karir, anehnya ayah Olive ini sangat membenci pecundang. Dwayne,
kakak laki - laki Olive adalah pemuda berumur 15 tahun yang mengikrarkan janji
kepada dirinya sendiri bahwa dia takkan berbicara kepada siapapun sampai
dirinya diterima di angkatan udara. Dwayne menunjukkan kedisiplinan tinggi
dalam menjalankan ikrarnya untuk puasa bicara kepada semua orang. Dia hanya
menuliskan beberapa kata di selembar catatan apabila ingin berinteraksi dengan
orang lain. Edwin Hoover, adalah kakek Olive yang mempunyai kecenderungan untuk
selalu berfikiran mesum dan juga mempunyai kebiasaan buruk selalu mengkonsumsi
heroin yang dilakukannya secara diam - diam tanpa sepengetahuan orang lain.
Meski begitu, Edwin adalah salah satu anggota keluarga yang paling menyayangi
Olive. Dia juga selalu memberikan motivasi - motivasi berharga kepada Olive
yang mana motivasinya itu selalu lebih membuat Olive tertawa dan senang
daripada motivasi yang diberikan oleh ayahnya yang berprofesi sebagai motivator.
Dan terakhir adalah Sheryl, selaku Ibu Olive dan juga menjabat sebagai ibu
rumah tangga biasa. Sheryl merupakan sosok ibu rumah tangga yang sabar. Dia
selalu menginginkan kebersamaan di dalam perbedaan apapun dari setiap anggota
keluarga.
Begitulah, di sepanjang perjalanan menuju California, satu
keluarga ini diliputi oleh berbagai konflik yang dilatari belakangi oleh
kepribadian masing - masing karakter. Konflik yang ditimbulkan pun diberi bumbu
komedi yang ringan namun sarat dengan makna yang mana tanpa kita sadari,
konflik - konflik yang terjadi pada Little Miss Sunshine pernah kita alami
dalam keseharian kita. Berbagai Konflik yang dialami keluarga Olive, secara tak
sengaja berhasil mempersatukan mereka seutuhnya menjadi keluarga yang saling
memahami satu dengan lainnya. Karena tokoh utama dalam film ini adalah Olive,
maka berbagai konflik yang terjadi di dalam keluarganya, memberikan banyak
pelajaran hidup kepada gadis kecil berusia 7 tahun ini. Dan berbagai konflik
yang dialami keluarganya selama perjalanan menuju California, memberikannya
bekal yang matang dalam menghadapi kontes putri kecantikan.
Olive sendiri, merupakan gadis kecil yang mempunyai bentuk
badan sedikit gempal dan perut yang agak buncit serta wajah yang agak bulat.
Mepunyai sifat was - was karena bentuk fisiknya yang tidak ideal dan seringkali
tidak percaya diri. Secara fisik, tidak ideal memang untuk maju ke final kontes
putri kecantikan, dan posisi nomer dua dalam qualifikasi memang cocok untuk
dirinya. Namun bagaimanapun, sebagai kontenstan yang beruntung bisa masuk final
putri kecantikan, Olive mempunyai ambisi kuat untuk menjalaninya. Lalu, ditengah
berbagai konflik yang mendera keluarganya, apakah Olive sanggup memenangi
kontes kecantikan Little Miss Sunshine ini diantara para pesaingnya yang lebih
cantik, lebih seksi, lebih berbakat dalam skill yang selalu mendapatkan tepukan
tangan meriah dari para audien dan juri? Untuk lebih jelasnya, silahkan
menonton sendiri film Little Miss Sunshine. Kontes kecantikan adalah sebuah ilusi yang
mebius mata banyak orang, namun tanpa disadari banyak orang, menjadi diri
sendiri adalah nilai dari sebuah kecantikan.
6 comments:
tahun 2006? Misaki tak pernah tengok lagi..
thanks share nanti Misaki tengok..
I like family concept drama/movie hehe..
Haha. Tak pernah tengok lagi..wahhhh macam menarik je, takbole lepas peluang..kena tengok ni . he he :)
http://sarahhijabista.blogspot.com/
Boleh Juga ini Bos
Hikari @ Buruan, jamin dh ni FILM bener - bener bakal menghibur Hikari :)
Sarah Halim @ Jangan dilewatkan loh Sarah, nyesel pokoknya kalau gak nonton he :)
Kang Surinder @ Sama - sama Kang, Makasih dah berkunjung :)
aku blom pernah nonton :D
Mbak Ina @ Wah, harus nonton pokoknya mbak Ina, good drama pokoknya :)
Post a Comment