Apa yang terlintas di
pikiran Anda jika mendengar sebuah judul Norwegian Wood? Ya bagi generasi tahun
60 - 70an pasti mengenalnya dengan sebuah judul lagu dari group band The
Beatles. Dan lagu Norwegian Wood sendiri ditulis oleh John Lennon selaku vokal
dari Group The Beatles. Lagu Norwegian
Wood sendiri diedarkan pertama kali pada tahun 1965. Karena setting tahun pada
film Norwegian Wood yang judulnya notabene sama persis dengan lagu ciptaan John
Lennon yang tak lain alasannya disebabkan karena tokoh utama dari cerita di
film ini menyukai lagu tersebut dan awal setting cerita pada film ini bermula
pada tahun 1967 dimana lagu tersebut sedang mendunia. Terlepas dari itu, Haruki
Murakami, selaku penulis novel Norwegian Wood yang diadaptasi menjadi film ini
juga menyukai dan terinspirasi oleh lagu Norwegian Wood dalam menulis cerita.
Jadi tak ayal jika judul karyanya disamakan dengan judul lagu yang disukai dan
sudah memberinya inspirasi.
Cerita dimulai pada
tahun 1967 saat Watanabe selaku tokoh utama dalam film ini mempunyai seorang
sahabat yakni Kizuki dan seorang teman dekat wanita bernama Naoko yang selaku kekasih
Kizuki. Pada tahun itu, mereka masih berada pada jenjang SMA dan selalu
melakukan aktivitas apapun secara bersama - sama. Ibarat induk dengan anak -
anaknya, mereka bertiga seolah hampir tak bisa dipisahkan. Dan tanpa diduga,
suatu hari Kizuki melakukan bunuh diri tanpa alasan apapun yang akhirnya
membuat Watanabe seperti kehilangan separuh hidupnya. Ditinggal sahabat
terbaiknya, akhirnya Watanabe pindah ke sekolah lain karena tak mampu menjalani
hari - harinya di sekolah lamanya yang penuh kenangan dengan Kizuki dan hingga
berumur 19th dia kuliah dan tinggal di Tokyo.
Tanpa diduga, setelah 2
tahun lamanya, Watanabe bertemu kembali dengan Naoko, mantan kekasih almarhum sahabatnya
itu di Tokyo. Naoko sendiri ternyata juga sedang menjalani kuliah di kota yang
sama dengan Watanabe. Akibat perkenalan itu, hubungan mereka menjadi dekat.
Setiap ada waktu luang mereka selalu janjian untuk bertemu mengobrol dan jalan
bersama. Anehnya, setiap mereka menjalani hari - hari bersama, Naoko tak pernah
sekalipun mengungkit masalah mengenai Kizuki, almarhum kekasihnya. Sedangkan
Watanabe sendiri, juga merasa segan untuk menanyakan almarhum sahabatnya itu
kepada Naoko. Jadi mereka berdua selalu tertutup mengenai Kizuki dengan alasan
mereka masing - masing. Sedangkan lambat laun, perasaan Watanabe lama kelamaan
menjadi suka dengan Naoko, dan alhasil, cinta pertamanya pun tertuju pada mantan
kekasih almarhum sahabatnya itu.
Hingga pada suatu hari,
ketika Naoko merayakan ulang tahun ke-20 nya bersama Watanabe di apartemennya,
mendadak Naoko merasa bergairah hebat. Bagi Naoko, gairah itu merupakan sesuatu
hal yang baru pertama kali terjadi dalam hidupnya. Menyikapi hal aneh itu Naoko
menangis dan mengajak Watanabe untuk berhubungan seks. Setelah berhubungan
seks, Watanabe merasakan ada yang aneh pada saat melakukannya. Dan saat itu
pula, Watanabe mengetahui bahwa ini kali pertamanya Naoko melakukan hubungan
badan. Karena rasa penasarannya,
Watanabe menanyakan kepada Naoko kenapa semasa Kizuki hidup dan menjadi
kekasihnya, dia tidak melakukannya dengan Kizuki? Bukannya mendapat jawaban,
malah Naoko emosinya terbuncah dan menangis hebat dengan perilaku anehnya yang
seakan kejiwaannya terguncang akibat pertanyaan itu. Pagi harinya, ketika Naoko
masih tertidur lelap, Watanabe keluar dari apartemennya dengan meninggalkan
sepucuk pesan bahwa jika Naoko membutuhkan sesuatu atau bantuan, dia bisa
datang kapan kepada dirinya. Watanabe akan selalu ada untuk Naoko. Sayangnya,
setelah itu, seperti halnya almarhum sahabatnya Kizuki yang bunuh diri tanpa
meninggalkan pesan apapun, Naoko juga secara misterius menghilang dengan pindah
dari apartemennya entah kemana.
Karena gadis yang
dicintainya hilang tanpa kabar, Watanabe mencoba menghubungi rumahnya tapi
jawabannya nihil. Beberapa kali dia mengirim surat ke rumahnya yang satu daerah
dengan tempat asal Watanabe, namun tetap tak ada balasan. Watanabe tahu, Naoko
dan almarhum sahabatnya Kizuki sudah
menjalin hubungan sejak mereka berumur 3 tahun. Jadi dapat disimpulkan sudah
banyak moment dalam hidup yang mereka berdua lewati. Saat itu Watanabe merasa
bersalah, seharusnya dia tidak mengajukan pertanyaan yang menyangkut soal
Kizuki semasa hidupnya berhubungan dengan Naoko.
Karena dibuat frustasi
oleh menghilangnya Naoko, Watanabe bersama teman dekatnya Nagawasan, seorang
teman yang penuh kesempurnaan dari tampang yang rupawan, prestasi berlimpah, selalu
menghabiskan malam di klub - klub dan mengencani banyak wanita setiap akhir
pekannya. Ketika berhubungan dengan wanita yang tak dikenal , Watanabe tak pernah
merasakan sesuatu yang spesial saat berhubungan seks. Bahkan di otakknya, kadang
dia membayangkan Naoko saat berhubungan badan dengan gadis lain. Hingga pada suatu hari muncullah Midori,
seorang gadis badung, dengan sifat ceria, enerjik dan selalu saja berkata
vulgar dan jujur mengajak Watanabe kenalan saat berada di kantin kampus. Midori
sudah mengawasi Watanabe sejak waktu yang lama, dan dia merasa optimis bahwa
sifat Watanabe akan cocok dengan sifat dirinya karena Midori tidak pernah cocok
dengan kebanyakan orang. Dan prediksi Midori memang tepat, Watanabe yang pendiam
dan hampir tak mempunyai banyak teman di kampus, mampu dibuat mengobrol topik apa
saja bersama dengan Midori dengan penuh keceriaan. Melewati hari - hari dengan
Midori, tanpa sadar beban frustasi Watanabe akan Naoko terkurangi. Mereka
berdua menjadi sangat dekat. Mereka berdua menjadi saling suka. Mereka berdua
sudah berciuman. Namun hanya sebatas ciuman saja sebagai teman yang saling
memahami, karena Watanabe tahu persis Midori sendiri sudah mempunyai pacar, dan
Midori paham bahwa Watanabe mempunyai seseorang yang dicintai yakni Naoko.
Suatu hari, Watanabe
mendapat surat balasan dari Naoko yang menceritakan bahwa dirinya sedang
menjalani masa rehabilitasi penyakit kejiwaannya di sanatorium tepatnya berada
di area pegunungan di wilayah Kyoto. Mendengar itu, Watanabe langsung
mengunjunginya disana. Disana Watanabe mendapatkan fakta yang mengejutkan bahwa
Naoko mempunyai permasalahan nafsu seksual. Disana Naoko menjawab pertanyaan
Watanabe kenapa dirinya tidak melakukan hubungan seks dengan Kizuki ketika
masih hidup. Naoko menjawab, karena kelainan seksual yang dideritanya, segala
upaya pernah dilakukan bersama Kizuki, namun tetap saja hal itu tak pernah
berhasil.Intinya Naoko tidak pernah bergairah sama sekalipun.
Dan hal paling
menakutkan di benak Naoko adalah dia beranggapan bahwa mungkin saja Kizuki
bunuh diri karena tak bisa membahagiakan Naoko secara seksual, padahal Naoko
yang menderita penyakit tetapi malah Kizuki yang bunuh diri. Hal itu sama saja
Naoko menganggap dirinya dan penyakit yang dideritanya telah membunuh Kizuki
secara mental. Anehnya ketika bersama Watanabe di malam ulang tahunnya, dia
merasa bergairah sekali dan tidak ada pilihan selain mengajak Watanabe untuk
berhubungan seksual. Di situ Naoko juga meminta maaf karena kedekatannya dengan
Watanabe, dan dirinya yang sudah mengajak Watanabe berhubungan badan, membuat
Watanabe mencintainya.
Naoko mengutarakan bahwa dirinya hanya
mencintai Kizuki bagaimanapun itu. Dan saat mengajak Watanabe berhubungan seks,
itu karena Naoko hanya ingin merasakan gairah hubungan seks yang tak pernah
timbul saat bersama Kizuki. Naoko juga meminta maap andai telah memberikan
Watanabe harapan palsu. Meski jawaban pahit yang diterima Watanabe setelah
melakukan perjalanan jauh demi untuk menemui Naoko, diluar dugaan Watanabe
malah mau memahami dan menerima.
Watanabe malah
menawarkan bahwa dia akan mencari kerja sampingan, menyewa apartemen yang lebih
bagus, dan menunggu Naoko andai dia sembuh, maka Watanabe akan mengajak Naoko
tinggal bersama di apartementnya, hidup bersama selagi Naoko melanjutkan
kuliahnya yang tertunda, dan akan berusaha membuat Naoko mencintainya layaknya
dia mencintai Kizuki. Namun Naoko masih mempertimbangkannya. Dan disisi lain,
Midori menyatakan bahwa dirinya mencintai Watanabe. Sebenarnya Watanabe pun
mempunyai perasaan suka kepada Midori meski tak sebesar cintanya kepada Naoko.
Watanabe mengatakan bahwa dia sudah mencintai wanita lain yakni Naoko, tapi
Midori bersikeras agar Watanabe memilihnya karena dia telah memutuskan pacarnya
demi ingin bersama Watanabe yang menjadi soulmate baginya. Karena Midori
mempunyai kesamaan sifat dengan Watanabe, ketika watanabe menceritakan bahwa
dia sedang menunggu jawaban pasti dari Naoko, maka Midori memahami dan
menerimanya. Disitulah perasaan Watanabe terombang - ambing antara menunggu
jawaban dari Naoko selaku cinta pertamanya tetapi Naoko sendiri tidak
mencintainya karena bayang - bayang masa lalu Kizuki dan juga pertimbangan
penyakit kejiwaannya yang terperangkap dalam dunianya yang mungkin bagi Naoko
hanya akan membebani kehidupan Watanabe saja atau Watanabe memutuskan untuk
memilih Midori, seorang gadis yang Watanabe tahu mencintainya dengan tulus dan
rela memutuskan pacarnya hanya demi untuk mengejar dirinya serta rela untuk
menunggu selama apapun jawaban dari dirinya seperti halnya dirinya yang
menunggu jawaban dari Naoko.
Bagi yang suka melihat
drama dengan penuh lika - liku dilema percintaan, maka film Norwegian Wood akan
sangat cocok bagi Anda. Namun perlu diingat, film ini ditujukan bagi umur 17
tahun keatas karena ada beberapa adegan seksnya. Bagi yang ingin mendapatkan
sensasi yang lebih mengena di hati, memang saya sarankan membaca novelnya
daripada melihat filmnya. Ketika membaca novelnya, dengan catatan belum
menonton filmnya, klimaks akan terjadi dimana perasaan pembaca seakan juga ikut
terombang - ambing sebagaimana yang dirasakan tokoh Watanabe. Dan juga mungkin
pembaca diajak untuk merasakan sedikit kegilaan ketika dituntut untuk memahami
kejiwaan - kejiwaan setiap karakternya. Disitu kadang pembaca mungkin akan ikut
dibawa merasakan sakit jiwa seperti yang dirasakan Naoko dan tokoh lainnya. Dan
begitulah hebatnya Haruki Murakami selaku penulisnya berhasil membawa perasaan
para pembaca ke taraf yang tidak menentu. Novel Norwegian Wood sendiri pertama
kali diterbitkan di Jepang pada tahun 1987 dan langsung menjadi fenomenal dan
terjual jutaan eksemplar. Mungkin tidak hanya Norwegian Wood saja, karya -
karya Haruki Murakami lainnya pun ketika saya menulis artikel ini berdasarkan
data di Wikipedia sudah diterjemahkan ke 45 bahasa. Baru pada tahun 2010, Novel
Norwegian Wood ini diangkat ke layar lebar.
7 comments:
Film romantis cocok buat yang lagi deketan atau baru jadian sama pacar...hehehe.
baca reviewnya kok rasanya jadi ikutan bimbang kayak pemerannya ya :D
Gatoloco Mbelgedes @ Hihihi bisa aja nih Bang Gatoloco :D Buat yang sudah bersuami - istri juga cocok kuk :D
Devina Putri @ Yawh, inti ceritanya memang begitu kak Devina :D Buat penonton serasa dilema dan bimbang :)
Seru tuh kayanya :)
Kedai Jelly @ Makasih Bang Gamat Dah mau mampir :)
Sudah baca novelnya. Dan merasa benci pada watanabe :')
Sudah baca novelnya. Dan merasa benci pada watanabe :')
Post a Comment