Setiap
individu pasti berharap terhindar dari sebuah penyakit. Namun mau bagaimana
lagi, pada dasarnya tidak ada manusia yang kebal terhadap penyakit. Separah dan
sekronis apapun penyakit yang diderita, manusia hanya bisa menerima dengan
tabah. Closest Love to Heaven, sebuah film drama yang mengambil konflik
terbatasinya umur salah satu karakter dikarenakan penyakit jantung yang
diderita di tengah suasana dirinya yang telah berhasil menemukan cinta
sejatinya. Oh ya film ini diadaptasi
dari manga (komik) populer dengan judul yang sama.
Ninon
Okamura adalah seorang gadis yang sangat tertutup. Dia tidak punya teman sama
sekali. Sampai-sampai model
poni
rambutnya sangat panjang—sengaja dibiarkan menutupi kedua matanya—hal itu
dilakukan agar dirinya tak leluasa memandang sekitar, karena Ninon lebih
menikmati hidupnya melalui dunianya sendiri dan tak ingin terganggu dengan
orang lain. Karena sikap anehnya itu, Ninon selalu dijauhi teman-temannya.
Perilakunya memang tidak wajar dan tidak bisa dengan mudah menyatu dengan
remaja pada umumnya. Ketakutannya memandang dunia dengan luas, kebiasaannya yang selalu membatasi
pandangannya yang tersembunyi di balik poni lebatnya, hal itu membuatnya susah
untuk bergaul.
Walau
tertutup dan pendiam, Ninon adalah pribadi pecinta hewan dan mempunyai hobi
merajut. Dia selalu merajut boneka-boneka hewan terutama burung baik di tengah
jam istrirahat sekalipun, meski hal itu mengundang teman-teman lainnya untuk
membully-nya serta
Ninon selalu dikatai gadis yang kuno atau julukan lainnya yakni gadis burung.
Suatu
hari, tanpa sengaja Ninon menyenggol dengan keras teman lelaki sekelasnya dan
membuatnya marah. Teman lelakinya itu memaki-maki Ninon karena menganggap tak
punya mata. Seperti biasa, tak ada yang peduli sama sekali terhadap Ninon,
bahkan teman wanita pun tak ada yang mau menolong Ninon yang sedang dimaki.
Karena tak ada perhatian yang datang sama sekali terhadap Ninon, teman
lelakinya itu semakin menjadi-jadi memaki Ninon dengan kata-kata kasar yang
sudah keterlaluan. Hingga tanpa diduga siapapun, Yuiji Kira, muak dengan
situasi itu dan tiba-tiba saja memukul habis-habisan teman lelaki yang
memaki-maki Ninon dengan emosi tak terkontrol.
Yuiji
Kira adalah salah satu teman Ninon di kelas. Aku sendiri tak bisa memastikan
apakah Yuiji Kira teman sedari awal Ninon mulai dari memasuki kelas 1 SMA
atau bukan, karena aku sendiri belum membaca komiknya. Namun jika
ditebak-tebak, Kira sepertinya siswa pindahan dari sekolah lain. (Jika ada
penjabaran yang salah dan bagi kalian yang sudah membaca komiknya mohon
dikoreksi pada kolom komentar).
Kira
mempunyai masa lalu yang mana dirinya memilih kebebasan dalam hidup. Menjalani
hidupnya tanpa aturan, selalu mabuk-mabukkan dan ikut sebuah geng yang dunianya
selalu identik dengan kekerasan dan dimusuhi banyak orang. Rekam jejak perilaku
buruknya dalam menjalani hidup tanpa sadar membuahkan sebuah penyakit jantung
yang kronis, yang hanya menyisakan umur 1 tahun saja dalam menjalani hidup.
Di
sekolah dan di kelas barunya, Kira benar-benar merubah tabiatnya. Akibat
penyakit jantung yang dideritanya, dia juga menjadi pendiam. Walau tubuhnya
agak kekar dan tinggi, dia sama sekali tak menunjukkan perilaku garangnya.
Bahkan dia mempunyai seorang sahabat dan beberapa teman. Dia cukup populer dan
banyak disukai para gadis. Dia menjalani hidup bertolak belakang dengan masa
lalunya. Sepertinya Kira ingin membuka lembaran baru dan menjalani sisa 1 tahun
hidupnya dengan hidup normal tanpa melakukan hal yang aneh-aneh.
Kira
sendiri selalu tertarik dengan Ninon karena sikap pendiamnya. Dia sampai heran mengapa Ninon
selalu tegar ketika dalam kesendirian dan saat dibully banyak teman. Kira melihat
Ninon tidak pernah melawan balik.
Jika
bukan karena penyakit jantung, Kira tak akan tertarik sama sekali dengan Ninon.
Penyakit jantungnya membuatnya menjadi pendiam, jadi melihat Ninon yang lebih
tertutup dan lebih pendiam, lebih kaku dan kikuk daripada dirinya, Kira menjadi
punya perhatian terhadap sesama orang yang berperilaku tertutup. Karena dalam
ketertutupan dan kebisuan seseorang, mungkin ada masalah berat yang sedang
ditanggung, seperti Kira yang tak seceria dulu dan pribadinya berubah drastis
karena mengemban fakta pahit bahwa hidupnya hanya tinggal 1 tahun lagi.
Seisi
kelas mungkin tidak ada yang tahu bahwa hidup Kira hanya tinggal 1 tahun lagi.
Pengecualian bagi Ninon. Karena ayah Ninon berada pada satu kantor yang sama
dengan ayah Kira, suatu hari Ninon mencuri dengar perbincangan ayah dan ibunya
mengenai anak salah satu rekan kerja ayahnya yang mengidap penyakit jantung dan
umurnya diperkirakan hanya tinggal 1 tahun lagi. Meskipun Ninon tahu apa yang
menyebabkan Kira,
teman sekelasnya itu juga mempunyai sifat pendiam, namun Ninon sama sekali tak
pernah mencoba menjalin kontak dengan Kira karena kekakuan dan kekikukkan sifat
dirinya, membuatnya
merasa seperti
terasa ada ganjalan dan dinding pemisah jika ingin melakukan sebuah interaksi dengan orang lain.
Suatu
hari sepulang sekolah, Ninon tanpa sengaja menemukan Kira sedang merawat sebuah
burung yang kakinya terluka di sebuah taman. Disitu Ninon melihat Kira berusaha
memberikan dorongan semangat agar si burung tidak menyerah untuk berusaha
terbang. Setelah beberapa waktu, Kira berhasil membuat si burung kembali
terbang. Ninon yang melihat itu merasa bahagia, namun berbeda dengan Kira yang malah menangis tersedu-sedu setelah
melihat si burung berhasil terbang. Kira berteriak dengan keras dalam tangisnya
berujar dirinya tidak ingin mati.
Ninon
menyadari kesedihan yang dialami oleh Kira dari peristiwa barusan. Si burung
yang terluka, diobati sedemikian rupa, diberikan dorongan semangat, akhirnya
dia terbebas dari penderitaannya dan kembali terbang di angkasa. Berbeda dengan
Kira, tidak ada yang bisa dilakukan lagi terhadap dirinya ketika sudah ada
vonis hukuman mati yang menunggunya setahun ke depan.
Dari
situ Ninon sadar betapa bodoh dirinya saat melihat orang lain yang tidak
mempunyai waktu lama lagi di dunia ini berusaha untuk berubah sebaik mungkin di
sisa-sisa hidupnya meski kesedihan selalu melanda, tertapi dirinya malah selalu
terjebak dalam ketakutan, selalu terkurung dalam dunianya sendiri dan
menyebabkan dirinya menjadi orang yang dingin dan kaku secara mental. Ninon
takut untuk berubah menjadi pribadi yang lebih terbuka padahal dirinya tak
terancam cacat maupun kematian sama sekali dan masa depannya juga sama-sama
cerah tak berbeda dengan anak-anak normal pada umumnya.
Tanpa
banyak berpikir, Ninon ingin berubah. Dia langsung mendatangi Kira, dan
mengatakan bahwa dirinya akan senantiasa menemani Kira dalam 365 hari,
detik-detik sisa waktu yang dimiliki Kira dalam hidupnya. Meski bukan diartikan
sebagai hubungaan spesial, namun ini adalah usaha langkah awal Ninon untuk
berubah dengan melakukan interaksi melalui Kira sebagai permulaan. Dalam 365 terakhir sisa
hidup Kira, setidaknya Ninon bisa menjadi teman yang bermakna. Hal itu
dibuktikan dengan dirinya yang memotong poni lebatnya di hadapan Kira sebagai tekad bulatnya. Saat itu juga Ninon
ingin melihat dunia lebih luas lagi dengan kedua matanya tanpa terhalang poni lebatnya.
Kira
kebingungan saat kemunculan mendadak Ninon dihadapannya yang menyatakan ingin
senantiasa menemani dan berada disisinya dalam sisa hidupnya. Dia heran
darimana Ninon bisa mengetahui penyakitnya. Dia tak pernah memberitahu
siapapun. Mungkin
Kira menganggap perkataan Ninon hanya sebuah canda, tetapi ketika Ninon memotong poninya, Kira tahu bahwa
Ninon menunjukkan tekad keseriusannya.
Dari
adegan itu kesedihan Kira berkurang. Ninon yang dianggapnya mungkin mustahil
untuk berubah, kini malah dihadapannya
mengumbarkan semangat perubahan yang menggebu-gebu. Kira merasa tak sepantasnya selalu
larut dalam kesedihan di sisa-sisa akhir hidupnya. Setidaknya Kira harus mencontoh semangat Ninon.
Kedua
orang ini baik Kira dan Ninon membuat gempar sekolahan. Banyak teman sekolah terkejut mendapati mereka
berdua kini menjalin kedekatan hubungan. Hal yang sangat jarang dan luar biasa
terjadi dalam waktu sekejap. Perubahan dua kepribadian yang sangat mencolok
terjadi dalam kurun waktu yang mendadak. Berangkat dan pulang sekolah pun
mereka selalu bersama. Mereka berdua terlihat ceria sepanjang waktu. Dan, Ninon
terlihat tidak seperti gadis kuno lagi ketika penampilan wajahnya sudah tak
terutup oleh poni yang lebat, beberapa teman pria baru menyadari bahwa Ninon
sebenarnya adalah gadis yang imut dengan bola matanya yang indah.
Memang,
kedekatan mereka berdua adalah sebuah bentuk perwujudtan perkataan Ninon
sendiri yang ingin senantiasa menemani Kira di sisa-sisa akhir hidupnya sebagai
langkah awal usaha perubahan dirinya, tak lebih dari itu. Tetapi, bagaimanapun
sebuah perasaan akan selalu muncul jika intensitas kedekatan dua individu itu
terlalu sering dan tak terbendung. Hal itu dibuktikan oleh Ninon yang merasa
cemburu ketika kemunculan Mio Yahagi.
Meski
berbeda sekolah, Mio Yahagi mempunyai kedekatan yang erat dengan Kira di masa
lalu. Di saat awal-awal Kira terkena serangan jantung, dia menjalani rawat inap
yang cukup lama di rumah sakit. Disitulah, Kira berkenalan dengan Mio Yahagi
teman senasib sepenanggungan yang juga sama-sama mengidap penyakit jantung.
Bedanya, Mio Yahagi sembuh setelah operasi, sedangkan Kira tidak berani
menjalani operasi dan memilih menjalani sisa hidup setahun, karena pilihan
operasi pun tak bisa menjamin keberhasilannya dan bisa membuat nyawa Kira
melayang saat itu juga jika operasinya menemui kegagalan.
Ninon
tidak benar-benar memahami sejauh apa hubungan Kira dengan Mio Yahagi di masa
lalu. Tetapi Ninon menyadari
banyak kekurangan dalam dirinya dibanding Mio Yahagi jika berkaitan dengan
Kira. Ketika Kira mengalami serangan
jantung mendadak, Ninon tidak bisa melakukan apapun, sedangkan Mio Yahagi mampu
melakukan tindakan-tindakan apa saja yang harus segera dilakukan jika Kira
mengalami serangan. Mio Yahagi benar-benar memahami apa kebutuhan Kira.
Mio
Yahagi selalu memandang sinis Ninon. Dia selalu bertanya dalam hati apakah Ninon gadis yang
sedang dekat dengan Kira mampu memahami Kira sebaik dirinya? Baik Ninon dan Mio
Yahagi sama-sama merasakan cemburu jika Kira dekat dengan salah satu diantara
mereka. Entah mengapa Mio Yahagi sendiri tak menjalin hubungan kekasih dengan
Kira jika kadar kedekatan mereka sudah pada tahap saling memahami? Sekilas, Mio
dan Kira terlihat sebagai pasangan serasi jika dilihat dari segi pemahaman,
namun sepertinya ada yang membatasi hubungan mereka meski Mio sebenarnya
menyukai Kira.
Seiring
berjalannya waktu dan perasaan masing-masing yang tak bisa disembunyikan lagi, akhirnya
Ninon dan Kira menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Sebuah tindakan yang
mungkin terlalu jauh untuk diambil mengingat kedekatan mereka awalnya bukan
untuk tujuan itu. Sangat melenceng dari tujuan awal.
Jika
membicarakan cinta, memang dunia terasa milik berdua, hal itulah yang terjadi
dengan Ninon dan Kira. Ninon lupa bahwa tujuan awalnya menemani sisa hidup Kira
bukan untuk sebuah cinta. Sedangkan Kira hampir melupakan penyakit dan ajalnya
ketika sudah menjadi kekasih Ninon. Mereka benar-benar dibutakan oleh asmara.
Namun, ayah Ninon menyadarkan konsekuensi apa yang harus mereka berdua tanggung
jika terus melanjutkan hubungan percintaan ini.
Sebagai
seorang ayah yang membesarkan Ninon sejak kecil, tentu saja tuan Yasuda paham
dengan sifat Ninon. Dia paham sifat putrinya, Ninon yang sangat tertutup dan
membatasi dirinya berinteraksi dengan orang lain sejak kecil. Ketika ada perubahan
dalam hidup Ninon saat
sang anak menunjukkan perilaku berani menerima orang lain dalam hidupnya dan
mempunyai banyak teman, Tuan Yasuda berterima kasih kepada Kira. Tuan Yasuda
yakin Kira yang membuat perubahan pada diri Ninon. Tetapi tuan Yasuda tak ingin
hubungan putrinya dan Kira berlanjut menjadi sepasang kekasih, karena tuan
Yasuda tahu hidup Kira
tidak akan lama lagi. Tuan Yasuda tidak merestui hubungan putrinya dengan Kira.
Dari
nasehat paman Yasuda, Kira sadar, kebahagiaan yang dibangunnya bersama Ninon
saat ini adalah bentuk kesalahan. Ninon adalah gadis lugu yang sedang pertama
kali membuka mata
untuk dunia setelah sekian lama terkungkung dalam kesendirian. Ninon adalah
gadis lugu yang pertama kali menjadikan dirinya sebagai cinta pertamanya. Kira
bisa tenang di alam baka setelah ajalnya tiba, dia juga lega bisa meninggal di
sisi seseorang yang mencintainya yakni Ninon. Namun setelah itu, dia lupa bahwa
Ninon mungkin tidak akan kuat menanggung beban kesedihan. Ninon bisa saja
kembali ke pribadi dirinya yang serba tertutup, atau lebih parah lagi hatinya
akan membeku. Tidak seharusnya mereka berdua melangkah sejauh ini, atau mungkin
lebih baik Kira meninggal saja sejak dulu daripada harus mati menyisakan
penderitaan yang diembankan kepada orang lain.
Mio
Yahagi, walau benar-benar memahami seluk beluk diri Kira melebihi Ninon selaku
kekasih Kira sekalipun— Mio yahagi sendiripun sepertinya takut menjalin
hubungan lebih dari sahabat walaupun dalam hati dia menyukai Kira. Kemungkinan,
Mio Yahagi tak akan kuat jika pada akhirnya harus kehilangan Kira jika nekat
menjalin hubungan sebagai kekasih di masa lalunya dimana saat-saat dirinya
masih dekat dengan Kira. Jadi apakah
Mio Yahagi benar-benar mengantisipasinya dengan memendam
perasaan? Lalu bagaimana dengan Ninon? Gadis lugu yang dengan entengnya
mengungkapkan keseriusannya ingin menemani Kira di sisa-sisa hidupnya tanpa
memikirkan konsekuensi apapun? Semudah itukah menumbuhkan cinta bagi
Ninon?
6 comments:
wah udah lama juga nggak nonton jejepangan, noted lah nanti dicari di internet :)
uwarghhhh tak boleh teruskan baca since Misaki belum pernah lihat cerita ni... TT^TT
ya ampuunn nooo film sedih2 nanti baperr
Ninda @ Hehe silahkan Ninda, nontonnya mas suami lebih greget :)
Misaki @ Walah Hikari ini :P
Ina @ Nggak bakal sedih orang lagi bahagia mengandung si dedek gtu juga :D
waahhh lengkap sekali reviewnyaa..
aku kurang suka sih film yg sedih2 gini, tapi tetep aja ditonton.
hahaha >.<
Zaitun Hakimiah @ Itung2 kalau pemerannya cakep, sedihnya bisa terobati hehe :D
Post a Comment