Bulan Oktober ini ada sebuah game dengan genre survival horror yang berkualitas yakni Evil Within yang hadir bagi para pecinta game yang menyukai image gelap, berdarah - darah, sadis dan mencekam. Mengapa saya bilang berkualitas, yah karena tak lain adanya sosok yang disebut sebagai Bapak Resident Evil yakni Shinji Mikami yang turut berpartisipasi dalam pembuatan game ini dan menjabat sebagai Director. Maka bagi para pecinta Resident Evil terutama pada seri 1, 2, 3 untuk Playstation generasi pertama dan Resident Evil 4 untuk Playstation 2 dimana Shinji Mikami ini berperan dalam pembuatannya, bilamana para gamer menyukai ke-empat seri diatas, maka bisa dipastikan para gamers itu bakal sangat menyukai Evil Within. Karena Evil Within merupakan murni game bergenre survival horror yang juga diberlakukan pada game Resident Evil seri 1-4 dimana Shinji Mikami terlibat dalam pembuatannya. Berbeda ketika Shinji Mikami keluar dari proyek Resident Evil, ketika seri Resident Evil 5 dan 6 muncul tanpa campur tangan Shinji Mikami, kesan survival - horror yang selama ini melekat di seri Resident Evil perlahan - lahan luntur dan tergantikan oleh unsur Drama - Action yang biasa kita temukan dalam game - game FPS berkelas seperti Call of Duty dan Battlefield.
Game Evil Within ditujukan untuk konsol PS3 PS4 Xbox 360 Xbox One serta PC. Saya sendiri memainkannya pada perangkat komputer. Setelah memainkannya, memang benar, kesan survival - horror benar - benar terasa di game ini. Dalam memainkan game ini, kita tak bisa leluasa menembak berbagai monster karena keterbatasan peluru, yang ada adalah bagaimana cara kita memutar otak untuk bertahan hidup menghadapi para mungsuh yang berdatangan dengan minimnya amunisi dan obat - obatan. Lingkungan yang ditampilkan di Evil Within kebanyakan memang terkesan gelap dan berdarah - darah untuk membangun atmosfer seseram mungkin. Meski begitu, di Chapter tertentu kita akan menjelajahi sebuah kota yang sudah hancur porak - poranda di siang hari. Meski disiang hari, teror tetap menghantui kita dimanapun berada.
Cerita bermula saat tokoh utama Detektif Sebastian Castellanos bersama dua orang rekannya Joseph Oda dan Julia Kidman mendatangi sebuah rumah sakit untuk mengivestigasi sebuah insiden pembunuhan massal yang terjadi disana. Ketika memasuki area TKP di dalam rumah sakit, Castellanos mendapati begitu banyak mayat yang tewas mengenaskan. Ketika memasuki ruangan CCTV untuk melihat hasil rekaman kamera pengawas agar mengetahui apa yang terjadi, dirinya dikejutkan dengan peristiwa yang dilihatnya. Sebuah mahkluk berwujud manusia dengan memakai sebuah tutup kepala, bergerak secepat kilat membunuhi para petugas polisi yang sudah datang di rumah sakit ini sebelum dirinya untuk investigasi. Ketika sedang serius menganalisa rekaman mengerikan itu, mahkluk misterius itu mendadak muncul di belakang castellanos dan mendadak semuanya menjadi gelap. Ketika terbangun, Castellanos mendapati dirinya terikat tali di sebuah kursi dan mendapati didepannya terdapat puluhan mayat manusia yang digantung layaknya daging sapi. Tak lama setelah itu, Castellanos melihat dari kejauhan sosok berbadan besar sedang mencincang tubuh manusia. Di situlah awal mula mimpi buruk terjadi. Di dunia yang aneh dan berbagai kengerian yang mencekam. perjalanan untuk menguak segala misteri yang terjadipun dimulai.
Bagi yang sudah pernah memainkan Resident Evil 4, maka tentu tak akan kesulitan dalam memainkan gameplay yang ditawarkan oleh Evil Within. Karena menurut saya, cara mengendalikan karakter utamanya tak jauh beda dari Resident Evil 4. Hanya sayang, versi di PC, Fps hanya dibatasi di angka 30 saja. Dan juga tampilan layar saat memainkan game Evil Within ini terganggu oleh adanya dua buah garis hitam di atas dan dibawah layar sehingga membuat para gamer yang mempunyai LED dengan ukuran kecil tidak akan nyaman dalam memainkannya. Bagaimanapun, game Evil Within ini mampu memberikan kengerian di benak gamers dalam kapasitas yang melebihi cukup. Alhasil, esensi mencekam dari genre survival - horror akan kita dapatkan ketika memainkannya.
11 comments:
wah dari judulnya j dah ketauan pasti menegangkan nih kalo dimainkan sob
jadi mengingatkan saya saat main game Resident Evil.
Wah mantep nih games
singgah.. cik g tag anda untuk liebster award!!
http://zianaeunos.blogspot.com/2014/10/liebster-award.html
Nampak best game ni tapi tk brp reti nak main game
cahyo Jm @ Dijamin bikin deg - degan deh gan pokoknya :)
Dr.Tubagus @ hihihi saya juga sedikit merasa seperti bernostalgia dengan seri - seri RE awal saat mencoba memainkan Evil Within ini :)
Ceritaku @ Dua jempol gan nilainya :)
Ziana Eunos @ Makasih banyak untuk Liebster awardnya. Besok2 pasti tak posting Liebster wardnya :)
Razif @ hehehe emang gak semua orang bisa memainkan game genre seperti ini teman :) Kegemaran setiap orang berbeda - beda. Makasih dah koment :)
hahah serem kayaknya bro, ane sendiri lebih seneng amnesia atau slenderman, main pake headset matiin lampu jadi lebih berasa sensasinya
Reky @ Wah gamer juga ya mas reky ini :) Sebenarnya saya banyak game yang diinstal di dekstop, cuma kadang waktu aja gak memungkinkan untuk mainin semuanya. Kalau amnesia saya pernah coba sebentar pas bangun dari tempat tidur trus muter2 ruangan, hanya sebatas itu, kalau slenderman saya coba main di versi smartphone android, tp juga cuma bentar :) Coba deh mas reky main Outlast, silent hill, alien isoation, dead space, alan wake, gak kalah serem juga, tentunya cocok ma hedasetnya :)
Saya sebenernya penakut untuk main game genre gini, cuma game kayak gini emang bikin ketagihan :D
Saya udah nyobain outlast sama Amnesia, dan tertarik banget sama The Evil Within ini c:
Kayaknya seru xD
Afifah Tenri @ Aneh nih, takut main ginian, tapi malah nyoba Amnesia ma Outlast, dan ujung - ujungnya ketagihan :D
Kesimpulannya Afifah itu ngebet ma genre beginian hihi :P
Dan Evil Within, faktor kengeriannya mungkin masih dibawah outlast dan amnesia, tp secara gameplay, nih game gue yakin bikin afifah ketagihan buat mainin berulang - ulang meski dah tamat, secara cerita juga diracik dengan ciamik :)
Post a Comment