Sunday, March 8, 2015

How I Live Now : Kisah Cinta Dikala Perang Dunia Ketiga

How I Live Now yang bisa diartikan bagaimana saya hidup, adalah saya salah satu film yang menceritakan perjuangan seorang gadis remaja untuk kembali kepada kekasihnya di tengah badai peperangan yang tengah melanda. How I Live Now dibuat berdasarkan novel laris di Inggris karangan Meg Rosoff ( Tahun 2004 ) dan versi layar lebarnya baru diluncurkan pada tahun 2013. Pemeran film ini dibintangi oleh Saorise Ronan, aktris muda yang sudah malang melintang membintangi banyak film - film Box Office seperti Atonement, City of Ember, The Way Back, Hanna, The Host, lovely Bones, The Grand Budapest Hotel, Dll.

Berkisah tentang Daisy, seorang gadis muda asal New York Amerika berumur 15 tahun yang terbang ke Inggris karena terpaksa harus mengisi masa liburannya di tempat bibinya. Suasana persawahan yang serba hijau, kebun - kebun dan padang sabana yang melintang luas di area pedesaan terpencil di Inggris bukanlah sebuah tipe area yang disukai dan juga bertolak belakang dengan dunia asal Daisy yang serba modern dan futuristik. Selain itu Daisy sendiri mempunyai penyakit mental yakni rasa rendah diri yang tinggi dan emosi yang berlebih sehingga cenderung memprotes segala sesuatu yang tidak sesuai dengan dirinya. Dengan ditempatkannya dirinya di area pedesaan terpencil di rumah bibinya, seakan kondisi itu memperparah emosional Daisy.

Disana dia berkenalan dengan tiga orang sepupunya yang baru pertama kali ditemuinya yakni Piper saudara perempuannya yang paling kecil dan paling cerewet, Isaac saudara laki - lakinya yang hanya lebih muda 1 tahun darinya, dan terakhir Eddie, saudara paling tua diantara 3 sepupunya. Ketika pertama kali bertemu Eddie, Daisy memang memendam sebuah perasaan kepadanya. Awalnya Daisy tidak menemukan kebahagiaan apapun selama menginap di rumah Bibinya. Perilaku saudaranya anak kampung yang serba jorok, kekanakan, dan juga sifat pendiam Eddie membuatnya jengkel, terlebih Bibinya yang super sibuk karena bekerja di pemerintahan. Ketika Daisy hanya bertatapan dan mengobrol sekali setelah sekian puluh tahun tak bertemu dengan Bibinya, besoknya Bibinya harus terbang ke Geneva Swiss untuk menghadiri konferensi Eropa membahas ketegangan teroris yang kian mengancam di tengah situasi gawat di ambang peperangan. Kepergian bibinya, menyebabkan Daisy harus hidup dengan 3 orang sepupunya yang menjengkelkan tanpa wali yang mengawasi mereka.

Namun, sebuah kejadian tak terduga membuat rasa jengkel yang dialami Daisy menghilang ketika suatu hari, dalam keterpaksaan Daisy untuk mengikuti ajakan Isaac dan Pipper untuk berenang di sungai, di perjalanan melewati kebun, Daisy merasa takut untuk menyebrang karena banyaknya gerombolan sapi yang tengah asyik melahap rerumputan hijau. Di situ, Eddie membantu Daisy mengusir para gerombolan sapi itu dengan cara aneh yakni membisikkan perkataan ke kuping sapi tersebut, dan seolah sapi itu memahami maksud perkataan Eddie sehingga perlahan - lahan mereka meninggalkan kebun ke sisi yang lainnya guna memberikan jalan kepada Daisy untuk lewat. Daisy terkejut mendapati kemampuan aneh yang dimiliki oleh Eddie dalam hal berinteraksi dengan hewan. Malam harinya kemampuan aneh lainnya yang dimiliki Eddie terkuak ketika Eddie selalu menang bermain kartu melawan adikknya Pipper, tanpa sengaja Pipper mengatakan bahwa Eddie curang karena selalu menang berkat kemampuan membaca pikiran orang lain. Mengetahui hal itu, sikap Daisy menjadi pendiam sesaat. Daisy tahu kenapa Eddie selalu diam kepada dirinya tak lain karena Eddie bisa membaca pikirannya kalau Daisy menyukai Eddie sejak pertemuan pertama kali. Bagaimanapun, selang berlangsungnya waktu, akhirnya perasaan mereka berdua terealisasikan menjadi sepasang kekasih. Dan Daisy pun, mulai bahagia hidup bersama dengan semua sepupunya di pedesaan yang awalnya dia benci, sekarang merupakan sebuah tempat yang istiwewa baginya karena dia telah menemukan cinta.

Sayangnya, perasaan bahagia itu tak bertepatan dengan kondisi Eropa yang sedang memanas diambang peperangan melawan teroris. Ketika Daisy dan ketiga sepupunya sedang asyik bercengkrama di sebuah padang rumput yang luas, sebuah getaran hebat seperti gempa terjadi dan mendadak salju turun bukan di musimnya. Ketika mereka panik dan berlari menuju rumah, mendadak seluruh listrik mati total. Yang bisa diandalkan hanyalah sebuah radio usang yang mengabarkan informasi bahwa telah jatuh sebuah bom nuklir di Inggris yang memakan banyak korban dan negara dalam keadaan perang.

Esok harinya, sebuah staff dari kedutaan Amerika di Inggris mengunjungi rumah Bibinya mengajak Daisy untuk segera meninggalkan Inggris untuk sebuah penerbangan bagi seluruh warga Amerika yang berada di Inggis. Namun, Daisy menolaknya, alasannya karena dia ingin tetap bersama Eddie. Keesokan harinya pemerintah mengumumkan bahwa seluruh penduduk desa untuk segera mematuhi prosedur evakuasi massal. Namun Eddie, selaku pengganti ibunya dalam memimpin keluarga  tidak mau meninggalkan rumah mereka, sehingga akhirnya pada suatu pagi mereka harus dieksekusi paksa oleh militer dan sialnya lagi, kamp wilayah pengungsian bagi wanita dan laki - laki harus dipisahkan. Di area pengungsian Daisy dan Pipper sepupu perempuannya dititipkan kepada sepasang suami istri lanjut usia yang sehari - harinya hal yang kerap mereka lakukan adalah berharap bahwa anak mereka kembali setelah dikirim perang oleh pemerintah.


Daisy dan Pipper mempunyai pekerjaan baru saat berada di dalam kamp pengungsian. Sehari - hari mereka dijemput oleh truk beserta wanita muda lainnya untuk mencari beberapa sayuran dan buah - buahan yang tidak busuk di perkebunan - perkebunan untuk stok makanan selama perang, karena para teroris, telah meracuni sumber - sumber air yang berakibat banyak tanaman yang tidak bisa berbuah dan itu melemahkan posisi Inggris. Dan suatu hari, petualang dimulai ketika Daisy sudah merencenakan sejak lama bahwa dia ingin kabur dari area pengungsian dan kembali mencari Eddie. Disitulah, Daisy seorang gadis yang berasal dari Amerika dan buta dengan wilayah Inggris nekad melarikan diri dengan sepupunya yang masih kecil Pipper demi mencari seseorang yang dicintainya Eddie yang bahkan dirinya sedniripun tidak tahu apakah Eddie masih hidup di area pengungsian maupun sudah mati karena dikirim perang. 

8 comments:

Ina Rakhmawati said...

aku baru nyimak dari postingan ini :D

Mbul Kecil said...

genrenya romance yaa

Penghuni 60 said...

film perang dibalut cinta pasti haru deh

Putra said...

bagus ni kayanya pengin nonton

The Other Side said...

Mrs Yatie @ Iya, meang menarik kuk Mbak Yatie :)

Ina R @ Hihihi makasih loh mbak dah mau menyimak, jangan lupa tonton juga filmnya :)

G. Pratiwi @ Huum Mbak Tiwi, Genrenya Romantis, cocok buat yang udah meried kayak mbak :D

Penghuni60 @ Asal jangan ampek nangis loh Mas :D

Putra @ Harus gan :D Makasih dah mampir :)

MisakiPureBlood said...

Misaki ada bookmark sebab nak tengok tapi masih belum berkesempatan ahaha XD

Syaza said...

ada kucing ? suka kucing ? ambil la gambar selfie kucing awak ye dan jemput join sini.

http://misschoco-berries.blogspot.com/2015/03/segmen-kucing-saya-hebat.html

The Other Side said...

Hikari @ Hihi kalau ada kesempatan ditonton yawh, jangan lupa siapin tisu :)

Syaza @ Makasih dah mampir...Meooowng :D

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...