Sebenarnya untuk artikel pantai Kenjeran ini ingin aku tulis dulu - dulu, tapi karena gak tau mengapa sempat lupa. Nah kemarin pas obrak - abrik file folder di laptop, aku nemu foto - foto nya dan jadi keingat kalau aku benar - benar kelupaan buat nulis artikel yang satu ini. Oke, gapapa buatku, lebih baik telat daripada tidak sama sekali. Nah begini ceritanya, dulu aku pernah menulis artikel mengenai jembatan Suramadu, bagi yang belum baca silahkan di-klik. Nah sepulang dari Jembatan Suramadu sebenarnya aku dan keluarga masih mampir ke salah satu obyek wisata yang gak jauh dari jembatan Suramadu, Yakni pantai Kenjeran.
Mengapa dinamakan pantai Kenjeran? Karena letak pantainya berada di kecamatan Kenjeran. Setelah keluar dari jembatan Suramadu kami berbelok ke arah kiri melewati jalan utama menuju ke pantai. Jalan ini tidak begitu lebar, namun disebelah kiri aku, areanya sudah langsung bersampingan dengan pinggir lautan. Aku membuka jendela kaca mobil saat melewati sepanjang jalan ini. Hembusan angin laut masuk ke ruangan mobil dan hawanya sangat sejuk. Pamanku yang berada disampingku sambil menyetir mengatakan bahwa sebentar lagi akan ada banyak lesehan sepanjang pinggir lautan. Dan tak lama, memang aku lihat dari kejauhan udah nampak banyak warung lesehan dari bambu kokoh yang berderetan berdiri di sepanjang pinggir pantai.
Sebetulnya aku pingin mampir ke salah satu warung lesehan tersebut, karena pingin rasain sensasinya jajan di pinggiran pantai sambil melihat deburan ombak menghantam karang yang jaraknya sangat dekat dengan warung - warung lesehan tersebut. Namun sayang karena tujuan kami ke pantai Kanjeran, jadi aku agak sungkan untuk bilang ke Pamanku untuk berhenti. Dan lagipula, karena itu hari Minggu, sepanjang aku melewati lesehan tersebut, kebanyakan penuh dan diisi oleh para anak muda yang memadu kasih sambil melihat indahnya lautan. Ada yang duduk berduaan, ,mengobrol, berpangkuan, tiduran kayak di rumah sendiri sambil meneguk es kelapa muda, coffe, jagung bakar, dan segala yang ditawarkan di warung lesehan tersebut.
Nah, selang beberapa waktu akhirnya kami tiba di pintu masuk utama pantai Kenjeran. Pertama masuk begitu kagetnya karena lahan buat parkir hampir habis tak tersisa karena membludaknya pengunjung di hari libur. Yah, butuh waktu sepuluh menit buat muter - muter cari lahan kosong buat parkir ampek mau menyerah dan untung saja mendadak ada entah tukang parkir atau orang yang sama - sama memarkir kendaraannya memberitahukan tempat yang masih longgar namun agak tersembunyi letaknya.
Setelah urusan memarkir kendaraan kelar, kami langsung memasuki area wisata. Saat itu kami mulai berpisah, paman dan bibi serta ibuku dll menuju pasar untuk membeli ikan dendeng, karena di tempat pariwisata Kanjeran ini juga terdapat pasar yang lumayan besar memperdagangkan cinderamata dan ikan segar maupun kering. Karena aku baru pertama kali mengunjungi pantai ini, aku tidak ikut ke pasar dan mengajak kakak ipar aku untuk langsung menuju lautan. Karena dari kejauhan aku melihat ada papan jembatan yang menuju ke lautan dan diantara jalan - jalan kembatan papan itu ada gazebo - gazebo di tengah maupun di ujungnya. Itu yang membuat menarik minatku untuk segera menuju kesana. Sebelum menapak di atas jembatan papan, sebelumnya aku sempat berdiri sebentar menyaksikan ada panggung yang didirikan di atas pinggiran pantai yang mempertontonkan lagu dangdut.
Sama halnya dengan warung - warung lesehan bambu yang aku lewati tadi, di area jembatan papan ini banyak sekali anak muda yang memadu kasih disini. Yah, aku juga gak menyangkal kalau tempat seperti ini aura romantisme lebih mendukung untuk dijadikan tempat yang indah buat pacaran. Apalagi di gazebo - gazebonya, seakan mereka pacaran serasa dunia milik berdua. Memang pengunjung tempat wisata ini kebanyakan anak - anak muda, masih pelajar kalau aku nilai dari wajah - wajah mereka. Meski begitu, banyak juga keluarga yang berekreasi disini.
Inilah yang aku maksud dengan jembatan papan yang menghubungkan gazebo - gazebo. Di dalam gazebo juga ada beberapa pedangang yang menawarkan kopi panas yang nikmat bila diminum sambil merasakan keindahan pantai Kanjeran ini.
Di Kenjeran juga menyediakan jasa perahu. Jadi bagi siapa yang ingin berlayar ke tengah lautan bisa memakai jasa perahu - perahu ini. Nah yang unik, di tengah lautan ada pulai kecil. Jadi dari kejauhan aku lihat banyak perahu yang berhenti di tengah lautan dan para penumpangnya turun dari perahu tapi tak tenggelam, mereka malah asyik berfoto narsis ria. Usut punya usut, ternyata ada pulau kecil di tengah lautan. Yah sayang aku gak naik kesitu, karena posisi keluarga kami berpisah, asyik keliling sendiri - sendiri.Andai bersama - sama pasti udah tuh sekeluarga naik perahu.
Nah ada kejadian unik pas aku berdiri di jembatan papan ini. Ada dua remaja yang asyik jalan bergandengan tangan sambil berbincang - bincang dengan riangnya. Tapi mendadak si cewek kaki kanannya terperosok ke salah satu lubang di jembatan yang salah satu papannya bolong. Sandal yang dikenakan si cewek jatuh ke laut di bawah jembatan, trus si cewek bersikeras buat nyuruh cowoknya buat ngambil. Sebenarnya letak jatuhnya pas di laut yang kedalamannya hanya sepinggang, jadi gak begitu dalam, tapi si cowok tetep gak mau. Gak tau deh ceritanya abis itu, karena aku tinggal, tau - tau pas pulang menuju tempat parkir, aku lihat si cewek udah memakai sepatu baru warna putih. Hihihihhihi, cinta memang penuh pengorbanan, kalau gak mau berkorban ngambilin sandal di lautan, yah belikan yang baru, yang penting si doi bahagia hari itu juga. Dasar remaja, ada - ada saja :)
Kalau saya bandingkan dengan pantai parangtritis, BKK yang ada di Jogja, udara di pantai Kenjeran ini lebih sejuk karena anginnya berhembus dengan cukup keras. Meski angin berhembus dengan cukup keras, namun ombaknya datar - datar saja, tidak seperti parangtritis yang suka mengamuk dan memakan banyak korban. Jadi kalau berkunjung ke pantai Kanjeran ini lebih enak naik perahunya bersama keluarga dan berhenti di pulau kecil di tengah lautan. Atau yang punya pacar bisa bikin moment indah di salah satu surga kecil buatan Tuhan ini.Eh, lalu yang jomblo gimana? Ya udah difoto - foto dan dibikin artikel kayak yang punya Blog, hihi :D
6 comments:
Seingat saya bukan pantai Kanjeran sahabat akan tetapi pantai Kenjeran.
Makasih atas koreksinya ya Bang, udah ane ralat sekarang :D
Nice report...keep up the good work
Eddy Pasaribu @ makasih udah berkunjung Bang Eddy :)
Hah, selalu saja ingin menulis puisi jika melihat keindahan pantai...Lama nian saya tidak ke pantai nih mas?
Waw, abang emang punya jiwa seniman nih liat pantai langsung pgn nulis puisi. Buruan ditulis Bang, keburu inspirasinya ilang :D
Post a Comment