Belum punya sahabat? Pernah punya
sahabat? Maupun sedang dalam pencarian untuk memiliki seorang sahabat? Yup, memiliki seorang sahabat
merupakan salah satu hal yang berharga di dalam hidup. Mereka tidak mudah untuk
dicari. Namun, tetap saja dalam menjalin hubungan persahabatan itu selalu saja
diwarnai dengan suka dan duka. Menyukai film bertema persahabatan? Oke, berarti
kalian tepat membaca ulasan film yang akan aku bahas kali ini.
Jadi, sekuat apakah ikatan tali
persahabatan kalian? Kalau hanya serapuh benang yang hanya tersenggol dan
berakhir putus begitu saja, dengan kata lain sedikit dilanda masalah
masing-masing pihak mengambil tindakan untuk menjauh bahkan memutuskan
hubungan? Jika begitu berarti ikatan tali persahabatan kalian tak sekuat milik
Hana dan Alice. Atau mungkin, istilah sahabat hanya sebagai label saja.
Mengapa harus Hana dan Alice yang
dijadikan pembelajaran akan sebuah makna tali persahabatan? Karena mereka
berdua adalah sosok remaja yang pada umumnya
identik dengan kelabilan dan emosi namun ketika dilanda masalah yang nyaris
bisa memutuskan hubungan persahabatan, di luar dugaan mereka bisa menyikapinya
dan menyelesaikannya secara bijaksana. Seolah ... persahabatan mereka berdua
terlihat abadi.
Tidak diceritakan secara pasti
sejak kapan Hana dan Alice menjalin hubungan persahabatan. Di awal film, kita
sudah disuguhkan keakrabpan mereka berdua yang seolah tak bisa dipisahkan. Mereka
berdua sama – sama menginjak bangku kelas 3 SMP. Suatu pagi, saat berangkat
sekolah, mereka berdua melakukan perjalanan menaiki kereta. Hana melihat gerak-gerik
Alice yang mencurigakan di dalam kereta dan tindakan aneh Alice yang tidak
memperbolehkan Hana turun di stasiun pemberhentian rutin seperti biasanya, di
mana letak wilayah sekolah mereka berdua berada. Alice malah menyuruh Hana mengikuti
kemana dia akan pergi. Tak lama kemudian, mereka berdua turun di stasiun yang
dimaksudkan oleh Alice.
Dari situlah, Hana paham tujuan
konyol Alice. Ternyata Alice rela terlambat masuk sekolah dan singgah dulu di
stasiun lain demi melihat cowok pujaannya yang berasal dari SMP lain. Hana
melihat dua cowok yang berdiri menunggu kereta. Satunya blasteran bule dan
satunya orang jepang asli namun mempunyai sifat aneh: matanya tak bisa menjauh sama sekali dari buku yang berada di
hadapannya. Dan cowok asli jepang itu komat-kamit sedari tadi seolah membaca
mantera.
Alice menebak pasti dua cowok itu
kakak-beradik. Alice mengungkapkan kepada Hana bahwa dia menyukai yang
blasteran. Dan menawarkan kepada Hana cowok satunya yang asli orang Jepang
dengan berkata kepada sahabatnya bahwa Hana
boleh memiliki yang cowok asli Jepang itu, sedangkan yang blasteran sudah
menjadi incaran Alice. Namun Hana tak tertarik dan tak memperdulikan perkataan
Alice.
Selaku sahabat setia, pasti siapapun
tak keberatan menemani sang sahabat dalam menjalankan misinya. Alice yang
tergila-gila akan cowok blasteran itu, membuatnya selalu mengajak Hana untuk
memata-matai setiap hari aktivitas kedua cowok yang juga keberadaannya tak
berbeda jauh dengan Hana dan Alice, kedua cowok itu selalu saja bersama ketika
di stasiun dan dimanapun berada.
Setiap hari, Alice diam-diam
mengambil foto si cowok blasteran menggunakan kamera digital ketika berada di
stasiun dan di dalam kereta. Hana pun melakukan hal serupa, dia juga melakukan
aktivitas memata-matai si cowok asli Jepang. Bedanya disini Hana melakukannya,
mengambil foto si cowok Jepang hanya semata-mata mengikuti aktivitas Alice
tanpa dasar suka maupun dalam kondisi sebagai pemuja rahasia.
Waktu pun berlalu, karena hanya
sebatas memata-matai tanpa hasil, akhirnya Alice pun kehilangan minat terhadap si
cowok blasteran. Dia tidak menaruh ketertarikan lagi bahkan kemungkinan sudah
melupakannya. Namun, lain halnya dengan Hana. Awalnya dia tidak suka dengan si
cowok Jepang, namun akibat melihat fotonya setiap hari karena selalu diajak
Alice melakukan aktivitas mata-mata, akhirnya dia memendam perasaan terhadap si
cowok Jepang. Kini situasinya berbalik, Alice yang sudah tak peduli dengan si
cowok blasteran, tetapi malah Hana yang kini menjadi pemuja rahasia si cowok
Jepang.
Tanpa sepengetahuan Alice, Hana
tetap melanjutkan sendiri aktivitas mata-matanya. Dia seorang diri masih selalu
rutin secara diam-diam mengambil foto wajah si cowok Jepang pujaannya menggunakan
kamera. Waktu pun kembali berlalu. Kini Hana dan Alice sudah menginjak kelas 1
SMA, dan seakan tak bisa dipisahkan, mereka pun berada dalam satu sekolah yang
sama. Yang membuat Hana bahagia, ternyata cowok Jepang pujaan hatinya juga
masuk di sekolah yang sama.
Berbeda dengan Alice yang begitu
mudah dan menyerah terhadap si cowok blasteran, Hana tipikal seseorang yang
mempunyai tekad yang teguh jika sudah mempunyai niat dan tujuan. Begitu
mengetahui sang pujaan hati berada di satu sekolah, maka dia mencari akal
supaya bisa mendekatinya. Lalu, akhirnya dia memutuskan memasuki klub drama
sekolahnya karena si cowok pujaan hatinya juga ikut bergabung di dalamnya. Saat
memasuki klub drama, Hana baru mengetahui bahwa nama si cowok itu adalah
Miyamoto. Dari klub drama itulah Hana sadar kenapa Miyamoto mempunyai sifat
aneh yang selalu saja membaca buku dengan bibir komat-kamit dimana saja dan
kapan saja, hal itu dikarenakan Miyamoto mempunyai kebiasaan menghafalkan
dialog-dialog pentas drama yang ada di dalam bukunya.
Meski sudah tahu nama cowok
pujaan Hana adalah Miyamoto, ternyata cowok itu sangatlah dingin. Perhatian dan
teman Miyamoto seolah hanyalah buku satu-satunya yang dipegangnya tanpa
menghiraukan sekitar. Mungkin Miyamoto juga tidak tahu jika Hana juga merupakan
salah satu anggota klub drama. Miyamoto tipikal yang sangat cuek, penyendiri
dan acuh tak acuh. Jenis yang tidak akan populer di kalangan wanita. Namun mau
bagaimana lagi, Hana sudah terlanjur menyukainya. Bahkan ketika mereka berdua kedapatan
pulang menaiki kereta pada satu gerbong yang sama pun, disitu Miyamoto tak merasakan
kehadiran Hana.
Lantas bukan Hana namanya jika
menyerah. Suatu hari sepulang sekolah, Hana entah dengan tujuan apa membuntuti
Miyamoto yang selalu menunjukkan ciri khas cowok itu : selalu berjalan dengan
kepala menunduk, sembari komat-kamit membaca dialog pada lembaran buku yang
dipegangnya. Kecerobohan Miyamoto akan sifatnya yang sering berjalan dengan
kepala menunduk, membuat kepalanya membentur keras sebuah pintu roller garasi milik seseorang. Hal itu
membuat Miyamoto jatuh terkapar dan mengalami gegar ringan serta tak sadarkan
diri. Beruntung saat itu Hana yang tengah membuntuti berada tak jauh di belakangnya. Sontak Hana
dengan seketika mendekati Miyamoto yang terkapar di jalan dan berusaha menyadarkannya.
Saat setengah sadar dan membuka
mata, Miyamoto melihat wajah Hana yang sudah terpampang di hadapannya. Dia
tidak mengenali Hana karena kecuekkannya dan sikap penyendirinya padahal Hana
satu klub drama di sekolah. Lalu, sontak saja Miyamoto bertanya, “ Siapa kamu?”
Mungkin, awalnya sikap dingin
Miyamoto bagi Hana merupakan rintangan bagi dirinya untuk mendekatinya. Namun,
ternyata sifat dingin Miyamoto yang tidak mengenali sosok Hana pada posisinya
yang terkapar saat ini—di sisi lain juga dikarenakan Hana adalah tipikal
pemikir yang cerdas dalam mencari solusi, maka pada saat itu juga, Hana
melakukan siasat dengan memanfaatkan kondisi dan situasi dengan tujuan agar
dirinya bisa dekat dengan Miyamoto. Disertai lagak serealistis mungkin dan dengan
entengnya Hana menjawab , “ Aku pacarmu.”
Miyamoto tak percaya pada awalnya
pernyataan Hana. Namun Hana yang cerdik selalu saja bisa meyakinkan bahwa
dirinya adalah pacar Miyamoto. Bahkan, Hana nekat mengatakan bahwa Miyamoto
mengalami amnesia setelah kepalanya terbentur sehingga dirinya melupakan Hana
yang statusnya sebagai kekasih. Hal yang konyol pun dilakukan mereka berdua
hingga melakukan CT scan segala dirumah sakit terhadap otak Miyamoto.
Kengototan dan kebersikerasan
Hana yang mengklaim bahwa dirinya adalah pacar Miyamoto, mau tak mau membuat
Miyamoto menyerah. Akhirnya Miyamoto tak ada cara lain selain meminta bantuan
Hana agar bisa kembali mengingat sejarah masa lalunya kenapa dirinya bisa
menjadikan Hana sebagai kekasih. Dan siasat Hana pun akhirnya berhasil. Dari
situlah Hana akhirnya bisa dekat dengan Miyamoto.
Peluang itu pun tak disia-siakan
oleh Hana. Hana sering mengajak kencan Miyamoto. Salah satunya mengajak
Miyamoto menonton bioskop. Setelah kebohongan pertamanya sukses dengan mengatakan
bahwa Miyamoto terkena amnesia, Hana seperti tak merasa bersalah, malahan dia
kembali mengatakan kebohongan demi kebohongan yang lain seperti menyatakan
bahwa bioskop yang mereka singgahi adalah tempat di mana mereka berdua pertama
kali kencan. Mau tak mau Hana harus melakukan hal itu demi bisa membuat sejarah
palsu agar mampu meyakinkan dan memenuhi ingatan-ingatan Miyamoto dengan karangan
kenangan-kenangan palsu yang dia
buat-buat.
Hanya saja, meski sering melewati
hari-hari berdua bersama Hana, Miyamoto merasakan ada sesuatu yang janggal,
perasaannya yang sama sekali tak bisa menaruh sebuah perasaan pun terhadap Hana
walau mereka dekat.
Alice, mungkin tidak mempunyai
rumah tangga seharmonis Hana. Hana sendiri mempunyai seorang ibu pekerja kantoran.
Rumah mereka bagus dengan halaman penuh bunga. Sangat indah, bahkan mempesona
banyak orang yang melewatinya. Sedangkan isi rumah Alice berantakan layaknya
gudang. Semua dikarenakan ibu Alice yang berumur cukup muda dan tidak terampil.
Alice mewarisi kecantikan dari ibunya, namun tidak dengan sifatnya. Terkadang,
ibu Alice malah lebih kekanak-kanakan daripada anaknya sendiri dalam berbagai
aspek. Meski belum bercerai, namun Ayah dan Ibu Alice sudah berpisah.
Terkadang Alice kesal terhadap ibunya yang sering
berpergian dengan pria lain. Menelantarkan segala urusan rumah namun
mempercantik diri sendiri demi seorang pria. Dan terkadang, secara diam-diam
Alice menghabiskan waktu bertemu dengan ayahnya yang berbeda jauh selisih
umurnya dengan ibunya. Alice terlihat lebih bahagia jika bertemu ayahnya dan
dia sedih menjalani kehidupan dengan kedua orang tua yang berpisah. Walau berat
dalam menjalani, setidaknya Alice mempunyai seorang sahabat, yakni Hana.
Suatu hari, seorang agensi tak
sengaja melihat Alice sepulang berbelanja dari mall. Agen tersebut merasa Alice
mempunyai potensi menjadi model dari kecantikan dan postur ideal yang
dimilikinya. Lalu, agen tersebut meminta Alice untuk bergabung dan berjanji
akan mempromosikan dirinya ke para sutradara yang sedang mencari model
berbakat. Dengan senangnya, Alice langsung menelepon Hana. Dia mengabari bahwa
dirinya akan dipromosikan, dan jika sudah waktunya audisi, dia ingin mengajak
Hana untuk menemani, tetapi jawaban yang didapatnya sungguh mengejutkan karena
Hana tak mau menemani, apalagi kalau bukan kesibukan Hana mengurusi urusannya
dengan Miyamoto.
Akhirnya, Alice sendirian
menjalani berbagai audisi. Dia selalu tabah karena sering gagal. Dan dia tak
pernah mau untuk berhenti mencoba dan terlarut dalam sedih. Kegagalan dan
kesedihan sudah biasa dia lihat sehari-hari dalam kehidupan rumah tangganya.
Jadi dia sudah terbiasa untuk itu. Hanya saja, suatu hari, Hana, salah satu
sahabat berharganya meminta hal yang tidak terduga disaat dirinya yang juga
tengah dirundung masalah keluarga dan audisi yang mana seharusnya seorang
sahabat seperti Hana selalu hadir untuk menyuntikkan dukungan.
Hal yang diminta Hana adalah agar
mereka berpura-pura bertingkah layaknya orang yang habis bertengkar, dan
pertengkaran itu seolah-olah membuat hubungan mereka putus. Jadi Hana meminta Alice
berjanji agar tidak ketemuan dahulu baik di sekolah maupun dimanapun itu dan
jika orang lain menanyakan kenapa sebabnya hubungan mereka renggang, Alice
hanya perlu menjawab habis bertengkar. Hana menyuruh Alice berjanji melakukan
itu tak lain agar bisa menyelamatkan hubungannya dengan Miyamoto. Entah
pertengkaran apa yang terjadi antara Hana dan Miyamoto, Alice pun
menyanggupinya.
Setelah keduanya menyepakati
perjanjian itu, teman–temannya di kelas pun menjadi heran karena Hana dan Alice
nampak dingin antara satu dan lainnya. Mereka berdua dari semenjak SMP
mengikuti kelas balet, dan disana pun, diantara teman-temannya penari balet,
Hana dan Alice yang terkenal biasanya menjadi pasangan yang paling tak bisa
dipisahkan, kini menjadi seolah bermungsuhan. Mereka berdua melakukan rekayasa akting
yang sempurna.
Hana meminta Alice untuk mengusir
Miyamoto jika kedapatan mencarinya dan berlagak seperti seorang mantan pacar yang
membenci Miyamoto. Hana meminta Alice melakukan hal itu tanpa penjelasan lebih
lanjut. Jadinya ketika Miyamoto mencari Alice dikelasnya, Sesuai permintaan
Hana, Alice mengusirnya keras-keras dan menyuarakan statement bahwa sudah tidak ada hubungan lagi diantara kita!
Alice pikir setelah melakukan hal
itu, cowok bernama Miyamoto yang menjadi kekasih sahabatnya itu akan berhenti
mencarinya. Namun prediksinya salah. Miyamoto tetap saja mencari Alice. Lalu
Alice mulai mendengarkan curhat Miyamoto. Dari situ Alice tahu bahwa Hana telah
mengatakan bahwa dirinya dulu adalah mantan pacar Miyamoto. Hana menceritakan
bahwa dahulu dirinya memaksa Miyamoto untuk mencintainya secara paksa, padahal
Miyamoto tidak mencintai Alice. Jadi Alice disini diposisikan Hana sebagai
seseorang yang kejam menurut penuturan Miyamoto. Lalu, Miyamoto lanjut
bercerita, ketika Alice memaksakan kehendaknya kepada Miyamoto, Hana muncul dan
menolong Miyamoto dari penindasan Alice yang jahat dan sekarang Miyamoto
menjadi kekasih Hana.
Alice tahu Hana berbohong kepada
Miyamoto soal menempatkan posisinya sebagai orang sadis yang menindas Miyamoto.
Namun dia tidak marah sama sekali. Dia sudah berjanji ingin membantu sahabatnya
itu apapun masalah yang sedang dialami. Jadi Miyamoto mendekati Alice, tak lain
ingin cerita detailnya juga tentang masa lalunya saat masih berpacaran bersama
dirinya sebelum beralih menjadi kekasih Hana. Miyamoto menuturkan dia mengalami
amnesia. Namun hanya sosok Hana dan Alice saja yang tak dapat diingatnya
setelah kepalanya terbentur. Jadi dia meminta bantuan Alice untuk mengingatnya.
Alice, tipikal seseorang yang ringan tangan, jadi dia tak masalah dengan
permintaan Miyamoto.
Karena posisi Hana dan Alice
sedang dalam menjalani perjanjian untuk saling menjauh dan tak saling ketemu,
maka tanpa sepengetahuan Hana, Alice beberapa kali melakukan pertemuan dengan
Miyamoto. Sama halnya dengan yang dilakukan oleh Hana, Alice juga menuturkan
kebohongan-kebohongan ketika bersama Miyamoto seperti saat mereka berdua makan
di restoran, Alice mengatakan kepada Miyamoto bahwa restoran ini adalah tempat
pertama kali mereka kencan saat mereka masih berpacaran demi bisa membuat
kenangan palsu di benak Miyamoto. Bedanya, Hana melakukan kebohongan-kebohongan
untuk melindungi dirinya sendiri agar Miyamoto terikat dengan dirinya dan
menjaga agar amnesia palsu yang dialami Miyamoto tak terkuak, sedangkan Alice
melakukan kebohongan-kebohongan demi bisa membantu mempertahankan hubungan
asmara sahabatnya meski sebenarnya Alice sendiri tidak sadar bahwa Miyamoto
adalah korban siasat dari Hana.
Ada sesuatu hal yang berbeda saat
Miyamoto rasakan selama melakukan pendekatan dengan Alice. Meski Hanalah yang
menjadi kekasihnya saat ini, Hana yang selalu berusaha menyenangkannya dengan
segala keromantisan, Hana yang selalu berusaha hadir dan ada setiap saat serta
mengklaim telah menyelamatkan dirinya dari penindasan Alice yang kejam di masa
lalu. Namun, entah mengapa, Miyamoto lebih menemukan kenyamanan saat bersama
Alice walau hanya dalam waktu singkat. Miyamoto lebih merasakan kenyamanan terhadap
gadis yang diklaim melakukan penindasan pemaksaan perasaan dimasa lalu terhadap
dirinya. Hatinya mulai bertanya-tanya kenapa dulu dia harus meninggalkan Alice
dan menjadi kekasih Hana? Apakah mungkin kejadian sebenarnya benar seperti itu?
Hana dan Alice bukan termasuk
film baru. Ini adalah film tahun 2004. Yah benar, ini adalah film 13 tahun yang
lalu ketika aku baru mengulasnya tahun 2017 ini. Aku sendiri termasuk heran,
kemana juga diriku pada tahun 2004 silam bisa-bisanya melewatkan film ini. Tetapi
mungkin saja film Hana dan Alice tidak masuk Indonesia pada saat itu.
Sekelumit sinopsis diatas lebih
ke percintaan? Yah memang, aku lebih banyak menuturkan porsi masalah
romantismenya daripada tema utama film ini sendiri yang mengusung persahabatan.
Mengapa begitu? Kalau mau tahu silahkan lihat sendiri. Intinya film ini
menceritakan bagaimana Hana dan Alice menyelesaikan sebuah permasalahan dengan
menjaga penuh persahabatan mereka. Kalau aku jabarkan disini seluruhnya bakalan
sama saja jadi spoiler kan. Hana dan Alice, di umur remaja yang penuh
keteledoran dan kecerobohan namun mereka juga bisa begitu dewasa dan bisa
menjadi panutan para remaja lain dalam mejaga tali persahabatan terkait apapun
masalah yang dihadapi.
Memang banyak sekali film bertema
persahabatan keluaran terbaru, namun aku
agak tersentuh saat melihat kisah Hana dan Alice. Kisah keren dua orang sahabat
yang sudah terkubur 13 tahun lamanya dan baru bisa aku nikmati tahun 2017 ini.
Sebelum 2017 pun aku belum sekalipun mendengar gaung judul film ini. Memang
pernah sekali melihat covernya entah di situs mana dan saat itu aku
mengabaikannya karena kupikir hanya film percintaan biasa. Namun setelah
melihatnya dan ternyata filmya di luar ekspektasi yang kukira hanya sebatas cerita
cinta-cintaan monyet tetapi malah lebih menekankan ke arti sahabat. Mungkin,
Hana dan Alice bisa menjadi rujukan hiburan yang sarat pesan dan makna buat
para pembaca sekalian. Sekian.
2 comments:
Wah aku sempat mau streammingan ini di lk21 tapi masih terkendala waktu nih,pada dasarnya cinta2an remaja jepang yang sering aku sarikan knapa si ceweknya selalu yang maju duluan ya (sering pula aku dapati di serial cantik komik2nya tuh). Trus karakter miyamoto khasnya drama jepang, dingin cool misterius. Wah jd pnasaran aku
Tiwi@ Ya sebenarnya hak cewek dan cowok sama aja kan dalam mengutarakan perasaan, bahkan Ibu Kartini sudah menyuarakannya puluhan tahun yang lalu soal emansipasi wanita di segala bidang. Mungkin hanya tradisi kita aja yang merasa gengsi atau gimana gtu kalau ada cewek nembak duluan hehe. Atau udah dari kecil kita dididik dengan sinetron2 yang mengatakan kalau cewek nembak duluan itu gimana rasanya hehe. Ya banyak faktor sih :D Kalau di Indonesia popularnya karakter cowok sekarang ini bad boy, kalau di jepang dingin, hehe :D
Saranku sih kalau terkendala waktu, download aja dulu filmnya Tiwi, kalau udah filmnya udah di hardisk kan jadi tenang bisa lihat kapan saja. Takutnya kalau gak didownload, trus pas ada waktu eh malah LK21 bermasalah, jaringan lagi lemot karena hujan dll, jadi ngurangin kenyamanan lihatnya :D
Post a Comment