Saturday, April 27, 2013

Accident

Hari Jum'at tanggal 19 kemarin, aku mengalami kecelakaan saat menaiki sepeda motor. Sebenarnya kecelakaan ini disebabkan karena kelalaianku sendiri sih, mengenderai motor dengan kecepatan tinggi tanpa memperdulikan medan yang dilewati. Jadi ceritanya kira - kira pukul 11.00 siang aku melakukan perjalanan dari Klaten menuju Jogja dengan menaiki sepeda motor. Nah, ketika sampai di daerah Jogonalan, keadaan lalu lintas benar - benar macet karena ada perbaikan jalan. Banyak sekali truck yang lalu - lalang dan mesin pengeruk aspal dan para pekerja yang membuat jalan menjadi macet. Entah karena aku kepikiran terlambat untuk Shalat Jum'at atau bagaimana, saat itu aku memutuskan untuk mempercepat laju kendaraan. Karena situasi macet yah terpaksa harus nyelap - nyelip kesana - kemari untuk mencari celah. Cuaca benar - benar sangat panas saat itu. Seketika,aku melihat beberapa pengguna motor nekat melalui jalan aspal yang baru saja digerus oleh mesin. Aku tahu jalan seperti itu sangat berbahaya, karena selain licin dan banyak pasir juga terdapat banyak lekukan terjal akibat gerusan mesin. Namun karena melihat banyak pengguna motor yang nekat melalui jalan itu, meskipun sudah diberi tanda untuk tidak melintasi, yah karena akunya juga ingin cepat - cepat keluar dari kemacetan, mau tak mau aku juga ikut nekat melintasi jalan yang tidak rata itu. Sayangnya diantara sekian banyak pengguna sepeda motor yang nekat melintasi jalur larangan itu, hanya aku sendiri yang bernasib apes. Kira - kira saat itu kecepatan laju motorku kurang lebih 60KM/Jam. Di tengah laju motorku, aku tergilincir entah oleh kerikil maupun pasir maupun pola jalan yang tidak rata. Braaakk, aku jatuh dengan posisi tertelungkup dan lepas dari motor. Badanku sedikit terseret karena jatuhnya dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Ketika jatuh dan sedikit terseret, aku merasakan benturan yang hebat di badan, lutut dan kepala. Namun aku tidak merasakan sakit seketika itu juga. Langsung saja aku berdiri dan ada beberapa orang yang menolong serta menuntun motorku untuk minggir dan beristirahat sejenak di deretan toko pinggir trotoar.

Setelah berbincang - bincang sejenak dengan beberapa orang yang menolongku yang kebanyakan menanyakan kondisi. Spontan aku jawab baik - baik saja. Tapi tak lama setelah menjawab terasa perih di tangan  dan dengkul, juga bahu kiri agak senut - senut. Setelah aku cek, yah sedikit kaget melihat celanaku sobek di bagian dengkul kiri, persis kaya celana anggota band yang disobek - sobek untuk digunakan saat manggung. Telapak kiriku luka lecet dan juga ada lecet - lecet kecil di tiga jemariku. Luka yang paling parah ada di dengkul, benar - benar ngeri lo mengingatnya. Melihat lukaku itu, salah satu orang yang menolongku membelikan betadine dan perban, dan menolak aku ganti biayanya. Siapapun orang itu aku ucapkan terima kasih. Karena kami tak berbicara lama. Setelah dia membelikan perban dan betadine, orang itu langsung pergi menuju Jogja, karena dia disitu beristirahat sejenak karena kepanasan sepanjang perjalanan dari Solo. Akhirnya aku mengobati sementara lukaku dan memperban tanganku agar bisa menggenggam stang motor. Setelah beres, aku pulang ke rumah, tak jadi ke Jogja.

Sesampai dirumah Ibuku menyuruh untuk dibawa ke klinik agar ditangani pengobatan pertama pada kecelakaan. Tapi akunya gak mau, jadi aku basuh sendiri semua lukaku ma cairan detol dan tetesin betadine. Ibuku bilang, lo cuma digituin aja nanti tambah parah, tapi saat itu aku ngeyel karena yakin pasti segera sembuh lukanya. Yah, perkataan ibuku emang benar, setelah tiga hari, saat bangun pagi - pagi kaki kiri ngilunya bukan main di area sekitar luka dan susah sekali diangkat. Jalan pun harus pelan - pelan, karena buat nepak lantai, rasanya kaya kesetrum dan njarem gitu. Kebetulan pagi itu Pamanku baru datang dari Surabaya, dan aku langsung diantar Pamanku dengan mobil menuju Klinik terdekat. Di Klinik, atau sebut saja rumah sakit mini di dalam kota, aku langsung ditangani dengan pembersihan ulang semua luka menggunakan beraneka ragam cairan dan ditensi. Perihnya bukan main saat itu. Tapi ya agar gak terlihat kekanak - kanakan aku diam aja nahan perih, sambil cengar - cengir ma perawatnya. Setelah selesai dibersihkan,dikasih salep lukanya dan terakhir mengambil beberapa obat di apotik. Nah, sesampai dirumah setelah meminum obat dan beristirahat, sorenya pas bangun ngilunya dah berkurang drastis. Saat itu baru nyadar kepikiran ngapain gak dari pertama ke klinik ya, hehehe dasar sok tau ma penyakit dan akunya ngeyel >,<


Ini Luka yang ada di Lutut/ Dengkul kiriku. Lukanya besar, darahnya netes terus sementara setelah jatuh. Ini foto aku ambil beberapa menit setelah terjatuh di TKP. Darah bener - bener masih segar.


Telapak kiriku juga terkena luka lecet. Beberapa jemari juga mengalami luka.



Karena jatuh dengan kecepatan tinggi, ampek gak nyadar celanaku sampai sobek begini. Huhuhu, padahal nih celana favorit.


Beberapa obat dari klinik, seperti antibiotik, anti nyeri dan penyembuh luka agar cepat kering serta sebuah betadine formula bawaan dari Klinik.

Nah foto - foto diatas memang sengaja aku samarkan. Soalnya lo gak disamarkan nanti ndak ngeri. Coz banyak darahnya. Kalau lihat film Rumah Dara yang berdarah - darah mah gak begitu ngeri, kalau darah asli baru ngeri,hehehe :D

Saat menulis artikel mengenai berbagi kisahku dalam sebuah accident ini, keadaanku sudah 80% membaik. Telapak dan dan jemari lukanya sudah mengering. Rasa ngilu, pegal, njarem di bahu ma sekitar luka di kaki dan area dengkul dah pada ilang oleh obat dari Klinik. Hanya di dengkul aja yang sekarang sebagian udah kering lukanya, sebagian tinggal nunggu waktu. Emang harus butuh kesabaran.

Nah, saat aku tulis artikel ini juga ada kejadian yang tidak menyenangkan yang masih bersangkutan dengan kecelakaan sepeda motor dan harinya pun sama yakni Jum'at saat terjadinya kecelakaan seperti yang aku alami minggu kemarin. Jum'at Tanggal 26 April, berita duka datang dari Ustad Jefri Al Buchori yang meninggal karena accident saat mengendarai motornya. Beliau juga termasuk salah satu Ustadz yang aku kagumi juga. Semasa SMA aku sering mendengarkan khotbahnya saat Bulan Puasa menjelang Berbuka maupun Sahur. Jadi kepergian beliau juga meninggalkan rasa sedih di hati. Namun hati ini juga senang karena kepergian beliau di hari Juma'at, yang berarti beliau meninggal dalam keadaan Khusnul khatimah yang akan mendapatkan jaminan bebas dari Azab dan Fitnah kubur. Aku juga mendoakan semoga beliau selalu bahagia berada di sisi-Nya, Amin :)

Nah dari berbagi kisahku diatas, semoga bisa diambil pelajaran untuk para blogger semuanya agar selalu berhati - hati dalam berkendara di jalan. Jangan pernah terbuai dengan sifat nekat saat diperjalanan. Patuhilah peraturan yang ada dan ingat untuk selalu sabar betapapun panas dan macet melanda. Karena maut dapat datang kapanpun dan dimanapun. Sekian :)

10 comments:

tika said...

kasian.. pukpukpuk..
makanya lain kali mboh ya tiati toh...
syukur masih bisa selamat, ga ada luka yg emsti di jait..
gws yo :))

The Other Side said...

Makasih mbak Thika. Lain kali bakal hati - hati kuk :) Puk puk nya pelan2 ya, ntar atit, hehehe :P

Unknown said...

waduh.. hati hati dong . semoga cepet kering tuh.

Unknown said...

kasihannya kamu..lain kali bisa hati2 ya!:)

The Other Side said...

Miz Tia @ iya aku bakal mulai hati - hati kuk kedeepannya :P Saat nulis komentar ini, lukanya udah kering dan dah bisa jalan seperti biasa :) Trimz Miz Tia :P

Rieyn Anna @ Huhuhuhu, emang bener2 patut dikasihani :P siap, lain kali pasti hati2 kuk :)

TrafikID.com said...

10000 Kunjungan Gratis tiap hari, silahkan daftar di TrafkID.com , Hanya butuh waktu 7 Detik Surf, Daftar sekarang juga.
www.trafikid.com

Amri Evianti said...

waaahh hati-hati makanya hehe jangan inget guling pinknya aja ya hehhee

The Other Side said...

Traffic ID @ makasih dah berkunjung gan :)

Evi @ hehehe iya makasih :D Guling kesayangan, gak bisa lepas tiap malam :D

Zeipth said...

kasihan ente gan, untung selamat. Tapi itu ada luka dalam nggak, bahaya loh kalau ada.

ane waktu itu pernah, nggak luka tapi lututku biru dan susah banget buat jalan gara-gara itu.

The Other Side said...

Ara Anggara @ hehe masih ada juga nih yang komentar di psotingan lama :) Iya bang dulu ada luka dalamnya, aku kekeuh gak mau ke rumah sakit, tak bersihin sendiri di rumah, alhasil udah dua hari susah banget buat jalan, sakit dan kayak kram gtu. Akhirnya dibawa juga di rumah sakit lokal buat dibersihin lagi lukanya ampek bersih trus dikasih obat antibiotik dan pereda nyeri, cuma kira2 7 jam setelah ditinggal tidur dah bisa jalan lagi hehe.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...