Mencari smartphone berkinerja tangguh dengan spesifikasi
mumpuni, berpenampilan premium serta mempunyai harga jual yang pas dikantong
adalah impian setiap konsumen secara umum. Namun nyatanya, baik merek branded
maupun lokal sekalipun jarang mengeluarkan produk yang seperti pemikirian ideal
para konsumen diatas. Biasanya, ketika mencari smartphone tangguh di pasaran,
para konsumen disuguhkan harga kelas premium bermerek branded yang bisa ditebak
tentunya dengan harganya yang menjulang selangit dan hanya beberapa kalangan
saja yang bisa membelinya. Ketika opsi untuk membeli sebuah smartphone premium
dengan merek branded tidak tercapai karena terjegal dengan faktor harga,
biasanya para konsumen kembali melirik merek lokal yang bertebaran. Sayangnya,
kebanyakan merek lokal mengeluarkan berbagai jenis seri smartphone hanya
menyasar kelas pasar entry level atau kelas menengah kebawah. Alhasil sang
konsumen pun tidak bisa membeli sebuah smartphone dengan kondisi baru di level
premium baik branded maupun lokal karena kedua alasan yang sudah saya utarakan
diatas. Apabila sudah begitu, opsi terbaik adalah membeli sebuah smartphone
branded premium dengan kondisi bekas maupun kredit.Jika membeli smartphone
premium branded dengan kondisi bekas, selain harganya yang rata - rata tidak
terlalu selangit, akhirnya sang konsumen bisa memiliki sebuah smartphone
premium branded dengan harga sesuai kantongnya meski jika dinilai dari aspek
batiniah, memang sang konsumen tidak akan 100 % puas karena hanya mendapatkan
barang bekas meski barang itu berstatus kelas premium. Nilai - nilai
ketidakpuasan bisa saja terdapat di adanya goresan, cat yang mengelupas dan
faktor lain yang membuat fisik smartphone itu tidak 100 % kinyis - kinyis.
Monday, July 21, 2014
Thursday, July 3, 2014
Antusiasme Penonton Transformers 4
Libur akhir semester genap adalah salah satu liburan
terpanjang yang dimiliki mahasiswa manapun - karena durasi waktu liburnya
hampir mencapai 3 bulan lamanya. Untuk itu saya mengisinya dengan sengaja
mengambil semester pendek untuk setidaknya memperbaiki nilai yang dinilai
kurang dan untuk menaikkan Indeks Prestasi.
Sebelum perkuliahan semester pendek dimulai, saya memutuskan
untuk mengisi waktu dengan menonton film di bioskop. Memang ada hiburan lain
yang tak kalah serunya dengan menonton film bioskop untuk membunuh waktu -
yakni adalah acara Piala Dunia 2014. Tapi melihat sebuah release pemutaran salah
satu film di twitter dengan judul "Transformers 4 : Age of Extincion"
rasa - rasanya judul film itu gaungnya melebihi kehebohan kompetisi Piala Dunia
yang sedang berlangsung bersamaan dengan releasenya Tranformers 4 ini. Yup tak
perlu waktu lama, sehari setelah pemberitaan release film Transformers 4 ini,
keesokan harinya aku dan seorang teman langsung mendatangi salah satu bioskop
di kota Jogja.
Wednesday, July 2, 2014
Captain Phillips : Drama Pembajakan Kapal Yang Menggugah Emosional
Pembajakan memang sering terjadi dimanapaun dan kapanpun.
Kita, selaku penumpang, dalam setiap menaiki segala transportasi baik itu darat, laut, maupun udara sudah
selayaknya untuk bersikap waspada dalam menghadapi resiko terbesar apapun
terutama pembajakan.
Bagi yang belum pernah merasakan nuansa pembajakan di dalam
suatu transportasi, sudah banyak film yang mengusung tema pembajakan namun bagi
saya hanya dua buah film saja yang bertema pembajakan yang bisa menggambarkan
dengan jelas, menegangkan, serta menyulut emosi kita saat melihatnya, yakni
United 93 dan Captain Phillips. Kedua Film tersebut disutradarai oleh orang
yang sama yakni Paul Greengrass ( Bourne Supremacy, Bourne Ultimatum, Green
Zone )
Subscribe to:
Posts (Atom)