Ciuman pertama, menurutku hal itu
adalah sesuatu paling konyol dan bodoh sepanjang hidupku yang pernah aku
lakukan. Meski begitu, hal itu juga merupakan sesuatu yang membuatku kehilangan
teman dan menjadi salah satu hal yang tak pernah aku lupakan.
Ketika duduk di bangku kelas 6
SD, seorang cowok teman dekat dan juga menjadi yang aku idamkan, sebut saja namanya Rahman
saat itu sedang berulang tahun. Perayaan kejutan mendadak dari teman - teman
sekelas sepulang sekolah membuat rambut dan seragam Rahman berlumuran tepung
dan telur. Sebelum mengakhiri perayaan kejutan ulang tahun, semua teman sekelas
membentuk barisan menyalami Rahman yang berdiri kikuk karena hampir mirip
dengan manusia salju. Setelah bersalaman, sebagian menyerahkan sebuah bingkisan
sebagai kado ulang tahun. Ketika giliranku berhadapan dengan Rahman aku
langsung menjabat tangannya dan mengulas seutas senyum manis dihadapannya.