Wednesday, October 28, 2015

Review Film Halfway : Ikatan Cinta Yang Sulit Dipisahkan

Pernah mempunyai seorang pacar namun benar – benar tak mampu untuk berpisah sepersekian detik pun? Ya, apalagi kalau bukan selain kangen. Tapi diluar itu, yang terpenting adalah keserasian jiwa, dengan kata lain pacar kita adalah bener – bener soulmate tanpa diragukan lagi. Memang sih, mempunyai pacar apalagi dalam tahap jenjang sekolahan bisa dibilang, atau katakanlah sebagian besar orang dengan sebelah mata paling hanya memandang cinta monyet dan hanya masa – masa penjajakan saja. Tapi faktanya sebagian besar memang terbukti kan seperti itu. Masa pacaran sebagian anak sekolahan pasti dihiasi dengan kata putus – nyambung dengan berbagai alasan. Hanya segelintir yang bertahan sampai tahunan. Nah segelintir orang itulah yang mungkin akan diceritakan pada film drama dari Jepang berjudul Halfway. Cinta yang murni antara dua orang yang saling melengkapi jiwa, dan sedikitpun tak ingin berpisah.

Menceritakan Hiro Konno, seorang gadis kelas 3 SMA yang menjadi pemuja rahasia seorang siswa beken bernama Shu Shinozaki. Saking menyukai Shinozaki, setiap pagi pun ketika berangkat sekolah, sambil bersepeda, Hiro selalu mengambil rute yang sama diambil oleh Shinozaki. Meskipun mereka berpapasan dan beriringan setiap harinya ketika menuju sekolah, namun mereka berdua dingin – dingin saja karena tak saling mengenal, terutama Hiro yang tak punya nyali sedikitpun untuk mengungkapkan perasaannya.

Ketika ada pertandingan basket, Hiro menjadi penyorak semangat untuk tim milik Shinozaki. Setiap Shinozaki mencetak angka dalam timnya, dia akan berlari kepada para gadis – gadis pemberi semangat, memberikan tos tangan tanda terima kasih atas dukungannya. Ketika Hiro mendapatkan tos tangan dari Shinozaki, bukan main kepayang betapa senangnya perasaan Hiro bersentuhan tangan dengan Shinozaki. Namun, tak berselang lama, Hiro mendadak pusing dan diangkut temannya untuk beristirahat di UKS.

Di UKS inilah momen penting terjadi. Hiro saat itu tertidur lelap di kasur. Pada saat bersamaan Shinozaki mengalami cidera mimisan karena kena sikutan lawan, diapun berjalan masuk menuju UKS. Pada saat itu situasi UKS sepi karena guru perawat sedang mengambil es batu untuk kompres. Di situ Shinozaki melihat Hiro sedang tertidur pulas namun tiba – tiba saja Hiro ngelindur dan berkata sendiri sambil merem bahwa dia habis bermimpi sedang menembak dan menyatakan perasaannya kepada Shinozaki dan perasaan cintanya diterima. Shinozaki kaget bukan main mengetahui gadis yang tertidur di hadapannya mengungkapkan kata – kata yang mengejutkan dalam lelapnya.   

Akibat mimpi itu, Hiro pun memberanikan diri sepulang sekolah untuk mencegat Shinozaki dan mengutarakan perasaannya. Sepulang sekolah pun sambil bersepeda Shinozaki dari kejauhan melihat Hiro, gadis yang ditemuinya di UKS sedang bersiap menghentikan laju sepedanya. Shinozaki pun sudah tahu apa maksud Hiro mencegatnya, tak lain dia ingin menyatakan perasaan cintanya kepada dirinya. Namun setelah Hiro berhasil mencegat Shinozaki, malah dirinya terdiam lama sekali dan tak mengungkapkan apapun. Akhirnya, diluar dugaan malah Shinozaki yang mengajak Hiro apakah mau untuk menjadi pacarnnya. Begitulah mereka berdua jadian, proses jadian yang aneh.

Apakah menemukan belahan hati itu prosesnya adalah sebelum menjadikannya pacar, mereka sudah mengenal terlebih dahulu sebelumnya?  Dan apabila banyak kecocokan diantara mereka, akhirnya mereka sepakat untuk berpacaran menjadi sepasang kekasih? Ya, tak dipungkiri, hal yang aku utarakan diatas memang ada benarnya. Tapi berbeda jauh dengan di film ini, Hiro dan Shinozaki tak saling mengenal, Shinozaki hanya mengetahui sebatas perasaan Hiro saat berada di UKS, dan tanpa dugaan ketika Hiro tak sanggup mengungkapkan perasaannya di hadapan Shinozaki, malah akhirnya Shinozaki yang ingin menjadikannya pacar tanpa pertimbangan apapun. Namun apapun itu cinta, belahan hati, adalah suatu misteri yang tak mudah diungkapkan teorinya. Setelah jadian, mereka benar – benar menjadi sepasang kekasih yang selalu lengket, kemanapun, dimanapun, saling mengisi, saling berbagi, dan pasangan yang sangat ideal dimata banyak orang meski awalnya mereka jadian tak pernah mengenal satu sama lain, mereka hanya percaya, cinta itu bisa ditumbuhkan dan dijaga, dan yang terpenting adalah mereka saling percaya.  

Permasalahannya, dan pada umumnya terjadi pada sebagian orang yang mempunyai pasangan hati yang sesungguhnya, kata berpisah adalah sesuatu yang berat untuk diucapkan. Dalam film ini ceritanya sangat dangkal dan super simpel, yakni konflik yang terjadi adalah ketika Hiro memilih untuk melanjutkan kuliah di bidang akademi perawatan di universitas yang letaknya satu kampung halaman, namun berbeda dengan cita – cita Shinozaki yang ingin masuk di Universitas Waseda yang lokasinya berada di Tokyo. Jalinan hubungan mereka yang erat itu yang akan menjadi permasalahan ketika nantinya mereka harus berpisah untuk pertama kalinya. Di film ini, perasaan, emosi, lebih ditonjolkan untuk menutup ceritanya yang simpel. Tapi lupakan soal alur cerita, bagi yang suka film dengan model target lebih menyentuh ke lubuk hati, intinya mata yang melihat, tapi hati lebih banyak merasakannya sampai – sampai perasaan apapun yang terjadi di sepanjang film akan benar – benar mampu dirasakan, yup, drama Halfway ( Separuh Jalan ) jangan pernah dilewatkan. 

10 comments:

Ramuan Tradisional said...

cinta

Arum Kusuma said...

Emmm... cinta monyet jaman sekolah.. lucu lucu pilu.. susah deh diungkapkan oleh kata-kata :-)

dedaunan hijau said...

film drama Jepang lagi
belum nonton juga yang ini
baca review kamu jadi pengin lihat filmnya
Cinta memang tema yang tidak ada matinya
Happy ending apa sad ending ini ceritanya

The Other Side said...

Arum Kusuma @ Wah lucu - lucu pilu, istilah keren yang baru denger. Di hsare dumz di blogmu, Arum, lucunya gimana, pilunya gimana, jadi penasaran, he :D

Dedaunan Hijau @ Hihihi mbak ini malah tanya endingnya, orang aja dikasih spoiler pada marah ini tanya endingnya :D hehehe, yang penting gak perlu sampek siapain ember segala pas liat buat nadah air mata, paling endingnya cuma bengong dan terpaku lama gitu mikir - mikir tentang sesuatu, dijamin deh :D

Feyaa Ce said...

wah aku udah nggak pernah update film lagi. update blog aja jarang-jarang. tetapi makasih udah mampir ya. nggak nyangka kalo curhatan gila saya di tengah kantuk menerjang eh ternyata ada yang baca.

Ina Rakhmawati said...

weeeww drama japan
blom pernah nonton sich yang ini
tapi dari review nya...ceritanya cinta2an bikin mewek deh :D

The Last Malay Girl said...

aq br ngunjungi blog ini setelah sekian lama. sekarang hobi Drama n film Japan y mas, waaah, bs jg buat cari referensi ni.

Obat Tradisional Usus Buntu said...

sepertinya seru ini filmnya
pemain cowonya mirip orang korea :D

Unknown said...

belom pernah nonton nie tapi kaya nya keren nie filmya..ceritanya tentang cinta.
Tambah banyak juga nie referensi film..salam blogger

The Other Side said...

Vera Astanti @ Hihihi bukannya tulisan ada untuk dibaca, prasasti aja ratusan tahun umurnya dibaca juga kuk :D

Ina Rakhmawati @ Waahh, pasti nonton AADC 2 juga mewek mbak Ina :)

Produksi alas kaki @ terima kasih sudah berkunjung :)

Leni Fitria @ hihi sibuk ya mbak Fitri, sekarang malah gantian aku yang gak sempet urus blog, tapi suatu saat bakal update kontennya lagi :)

Obat tradisional @ Wah lebih suka Korea dibanding japan nih adminnya Obat Tradisional

Ardians @ Salam kembali teman :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...