Wednesday, December 19, 2012

Resident Evil Marhawa Desire



Membaca judul Resident Evil, tentunya hampir sebagian besar orang Indonesia sudah mengenalnya lewat sebuah film Resident Evil yang kerap kali ditayangkan di tv, bahkan sering diputar berulang - ulang. Yup, film Resident Evil memang sering mewarnai layar kaca pertelevisian kita. Memang film resident Evil totalnya berjumlah ada 5 seri. Seri pertama Resident Evil dirilis pertama kali tahun (2002) selanjutnya diteruskan dengan sekuelnya Resident Evil Apocalypse (2004) Resident Evil Extinction (2007) Resident Evil After Life (2010) dan seri terakhir penutup cerita Resident Evil Retribution (2012) yang baru di bulan Oktober kemarin hadir mewarnai bioskop - bioskop di kota besar di indonesia. Dari tahun 2002 - 2012 total sudah 11th cerita Resident Evil sudah mewarnai jagad perfilman. Jadi toh waktu 11th sudah lebih dari cukup membuat warga Indonesia familiar dengan judul Resident Evil, tak sedikit juga yang menjadi penggemarnya. Mendengar judul Resident Evil, pasti kebanyakan warga Indonesia langsung merujuk kepada sosok menyeramkan, yakni Zombie, hiiii >,<

Namun apakah seri Resident Evil itu pertama kali dimulai dari sebuah film dan dibuat oleh industri film dari Amerika? Jawabannya adalah tidak, karena Resident Evil sejatinya adalah sebuah game bergenre survival horror. Game Resident Evil dibuat oleh salah satu undustri video game raksasa Capcom yang bermarkas pusat di Jepang. Game perdana Resident Evil direlease pertama kali pada 30 September 1997 dan diperuntukkan untuk konsol Playstation. Kemunculan game Resident Evil pertama kali ini bisa dibilang fenomenal, karena genre survival horror-nya yang sanggup memikat banyak orang dan menjadi revolusioner, karena kemuncullan berbagai judul game - game horror selanjutnya merupakan cikal bakal dari genre survival horrornya Resident Evil pertama ini. Karena kesuksesannya itu, Capcom kembali membuat sekuel dari game pertamanya, maka muncullah game Resident Evil 2 pada tahun 1998 dan masih diperuntukkan bagi konsol Playstation. Resident Evil 2 ini banyak mendapat label Editors' Choice pada banyak majalah dan situs online yang mereviewnya dan termasuk kategori luar biasa di jamannya saat itu, begitu pula dengan cerita penutup di seri game Resident Evil 3 (1999) dan juga masih tetap diperuntukkan bagi konsol Playstation.   

Saat era Playstation berakhir dan dilanjutkan dengan adikknya Playstation 2 dengan grafik tampilannya  yang lebih bagus, maka Capcom merelease game Resident Evil 4 untuk konsol PS2 pada tahun 2005. Di game Resident Evil 4 ini juga terbilang revolusioner, meski genre masih tetap survival horror namun semua gameplay-nya berubah drastis. Perubahan yang dilakukan Capcom pada seri Resident Evil 4 ini menuai banyak reaksi positif bagi seluruh fans-nya. Kemudian di era Playstation 3 dengan tampilan grafik yang luar biasa hampir mendekati kenyataan, Capcom merelease game Resident Evil ke -5 nya pada tahun 2009. Di game ke-5 nya ini, genre survival horror masih sedikit tersisa, tetapi kebanyakan sudah mengarah ke game bergenre action. Untuk gameplay masih tetap mempertahankan seperti pada pendahulunya di seri resident Evil 4 namun dengan tambahan beberapa inovasi. Nah, di bulan Oktober 2012 kemarin Capcom baru saja merelease seri terbaru yakni Resident Evil 6. Untuk yang seri ke - 6 ini memang aku sendiri belum pernah memainkannya, jadi aku belum bisa banyak menyimpulkan. Namun di banyak review yang saya baca, banyak yang menyebutkan bahwa seri ke-6 Resident Evil sangat kental dengan unsur actionnya dan benar - benar sudah meninggalkan genre survival horror yang sejatinya adalah nyawa dan ruh dari seri Resident Evil secara keseluruhan.

Lalu, apa sih Resident Evil Marhawa Desire  yang aku jadikan judul postingan kali ini? Jawabannya bermula kira - kira 5-6 bulan lalu saat aku jalan - jalan di toko buku Gramedia di Jogja. Saat itu aku muter - muter hunting kalau - kalau ada novel yang sedang diskon. Sayangnya saat itu tidak ada yang diskon. Mengapa aku cari yang diskon? Memang aku kuatnya beli yang diskon kuk ( Miris benar nasibnya T,T ) Lalu tak sengaja di tumpukan komik yang baru datang dari kejauhan memandang, aku membaca  ada judul Resident Evil. Awalnya sih tak percaya," Resident evil!!!??? Komik??!! Yang benar saja," pikirku dalam hati. Namun setelah mencermati lebih teliti dan mendekati sosok buku berwarna hitam berkover mengerikan itu, ternyata memang benar, ini komik Resident Evil, dengan lanjutan judulnya Marhawa Desire. 

Cover komiknya mengerikan, yakni zombie seorang gadis memakai seragam sekolah di volume yang pertama. Sinopsis yang dicantumkan di belakang komiknya juga sangat sedikit, membuat penasaran saja. Karena aku ngefans sama Resident Evil, tetapi lebih ke video gamenya sih daripada Filmnya, dan dibuat tersiksa penasaran setengah mati akan bagaimana ceritanya di komik ini? Yah mau gimana lagi, penerbitnya juga sukses ngasih sinopsis yang pendek agar rasa penasarannku timbul dan akhirnya membelinya, dan rencana sang penerbit berhasil memakan aku sebagai salah satu korban untuk menjadi pembelinya,hehe.

Komik Resident Evil Marhawa Desire ini ditulis dan digambar oleh komikus Naoki Serizawa. Diterbitkan di Jepang sana tahun 2012 dan untuk seri pertamanya dan masuk Indonesia kalau tidak salah bulan April atau Mei, sebab aku sendiri juga lupa. Dan untuk volume ke-2 nya baru release bulan Desember 2012. Saat ini mungkin Naoki Serizawa sedang sibuk bekerja keras membuat volume ke-3 nya. Entah kapan yang volume ke-3 bakal beredar, namun aku berharap jangan terlalu lama sebab keburu lupa ceritanya kalau kelamaan. Nah, kali ini aku ingin berbagi sedikit cerita mengenai komik Resident Evil Marhawa Desire kepada pemirsa sekalian.

Dought Wright, Professor Saints dan Teknologi di Bennet University Singapura, suatu hari mendapat surat dari kepala sekolah Marhawa School yakni Mother Gracia yang tak lain adalah mantan pacarnya sendiri di masa lalunya. Mother Gracia meminta bantuan Dought untuk meneliti adanya salah satu siswa yang tiba - tiba mengamuk dengan tubuh yang membusuk. Karena khawatir akan adanya hal - hal yang tidak diinginkan, maka Dought langsung memutuskan untuk mengambil cuti selama 3 hari dan menuju ke Marhawa School. Sebelum berangkat, dia juga tak lupa mengirim pesan ke BSAA (Pasukan Khusus Terorisme Biologis) untuk berjaga - jaga kalaupun insident yang terjadi di Marhawa School ada hubungannya dengan bioterorisme, meskipun dalam pesan tersebut Dought tidak menyinggung mengenai kejadian di Marhawa School. Selain menjadi Profesor, Dought juga menempati posisi sebagai konsultan di BSAA. Dought juga mengajak keponakan dan sekaligus mahasiswa di kampusnya yakni Ricky Tozawa menuju ke Marhawa School untuk menemaninya.

Marhawa School sendiri adalah sekolah kelas elite yang terdapat di Benua Asia. Sekolah yang menumbuhkan banyak siswa berkelas dengan sistem pendidikan modern-nya, namun berada di tempat terpencil agar siswanya tidak terpengaruh dunia luar yang akan berdampak pada minatnya pada pembelajaran. Dought dan Ricky terkejut saat Mother Gracia menunjukkan salah satu muridnya sudah berubah menjadi zombie dan dipasung di ruang bawah tanah di Marhawa. Dought menyarankan kepada Mother Gracia agar masalah ini dibawa ke pihak berwenang dan meminta bantuan BSAA karena sekolah Marhawa ini sudah dijadikan target bioterorisme organisasi tertentu maupun tujuan terselubung terorisme. Namun Mother Gracia enggan melakukannya, dia tidak ingin apa yang terjadi di Marhawa School diketahui dunia luar, karena pasti reputasi sekolahnya akan tercemar dengan adanya insident ini. Mother Gracia pun memaksa Dought meneliti apa penyebab virus yang membuat salah satu muridnya menjadi zombie. Kekeras kepalaan kepala sekolah Mother Gracia inilah yang tidak ingin adanya pihak luar mengetahui insident di sekolahnya dan hanya mengandalkan Dought untuk mencari pemecahan jalan keluarnya dengan ancaman tutup mulut mengenai masalah ini, menjadi mimpi buruk yang tak akan terlupakan. Penyelidikan dan penelitian pun dilakukan Dought dengan bantuan pihak sekolah, meski sebetulnya Dought dan keponakannya ingin melarikan diri dari sekolah ini namun pihak sekolah mencegahnya. Dan kepala sekolah Mother Gracia pun semakin melakukan tindakan gila diluar batas untuk menutupi jejak masalah bioterorisme di sekolahnya di saat kejadian menjadi kritis saat virus tersebut sedikit demi sedikit menyebar di wilayah sekolah. Salah satu pekerja bawah tanah di Marhawa School yang selamat saat mendadak diserang rekan kerjanya yang mendadak berubah menjadi zombie mengatakan bahwa ada seorang wanita bertudung yang menyebarkan suatu benda asing yang membuat rekannya menjadi zombie. Penyelidikan lebih lanjut dilakukan setelah tanpa sengaja mendapat keterangan dari Bindi Begara, selaku ketua osis dari Marhawa School yang diam - diam membantu Dought melakukan penyelidikan bahwa dia pernah melihat wanita itu dan mengenalnya sebagai Nanan Yoshihara. Namun Bindy merasa aneh dan tidak percaya bahwa Nanan yang juga sahabatnya itu masih hidup, karena sebetulnya Nanan Yoshhara sudah meninggal 3 bulan yang lalu. Informasi ini ditanyakan oleh Dought kepada Mother Gracia dan betapa kagetnya Dought mendengar penjelasan dari Mother Gracia bahwa dia sendirilah yang telah membunuh Nanan Yoshihara 3 bulan yang lalu oleh suatu alasan. Disamping kejadian bioterorisme yang melanda, rahasia - rahasia kelam yang terjadi di Marhawa School pun mulai terkuak.

Di sisi lain pihak BSAA yang mendapat pesan dari Dought merasa curiga karena Dought tidak dapat dihubungi setelah pemberitaan pesan yang diterima oleh pihak BSAA. Lalu komandan BSAA yang menjabat saat itu yakni Chris Redfield dan dua rekannya Piers Nivan (Alpha Team BSSA Amerika Utara) dan Merah Biji (BSAA Timur Jauh) melakukan perjalanan ke Singapura tempat dimana Professor Dought dan juga sebagai konsultan BSAA itu bekerja untuk menindak lanjuti pemberitaan pesan singkat yang diterima markas BSAA oleh Dought. Di Universitas Bennet, tempat Dought bekerja, tim BSAA menemukan bahwa Dought belum kembali selebih masa cuti yang dimintanya dan juga keponakannya Ricky Tozawa. Namun pihak kampus tak mendapat keterangan dimana dia sekarang berada, tetapi pihak BSAA mendapat informasi dari teman - teman mahasiswa Ricky yang menyatakan bahwa Ricky pernah bercerita bahwa dia dan pamannya akan melakukan perjalanan liburan ke Marhawa School. Nah, lalu bagaimana kelanjutan ceritanya, silahkan baca sendiri komiknya,hehe :)

38 comments:

MassiveBjn said...

kunjungan perdana sob :) sambil baca2
visit n koment back y dblogq :)
skalian follow blogq ya nanti ak folback

MikiMaru said...

Wah Kayanya menarik tuh !!
#http://miki-maru.blogspot.com/

Supercoolzz said...

wah resident evil emang keren gan..:)

Motamatika said...

Saya pertama kali kenal Resident Evil lewat game PS 1 yang judulnya Nemesis, setelah tamat maennya saya Liat Filmnya, bajunya sama2 biru haha..
Saya belum pernah baca komiknya, makasih sob sudah berbagi informasi :D

The Other Side said...

Bang Achsan@ Beres bang, sudah saya follow
MikiMaru@ Emang menarik mas miki :)
Supercoolzz@ Setuju :)
Motamatika@ Maksudnya tokoh utama Jill Valentine di RE nemesis itu ya gan yg sama2 biru bajunya ketika di film RE Apocalypse,hehe.

Motamatika said...

Iya bener sob, di Game dan di Film bajunya sama2 biru, dan cantik bener hehe...

The Other Side said...

Motamatika@ Jill Valentine emang tokoh idola baik di film maupun di gamenya gan, selain cantik, sadis pula lo bunuhin zombie, hehe. Tp ane lebih suka sama Ada Wong kalau tokoh cewek :)

Elfrida Chania said...

Pertama kali main, kenal dan berhasil tamatin game itu Resident Evil Nemesis yang PS1. Dan enggak tahu kenapa, aku paling suka tuh sama karakternya Jill Valentine :)

The Other Side said...

Chania@ Wah , aku baru pertama tahu lo ada cew juga yang mainin game Resident Evil, btw rakut gak dikejar nemesisnya?hehe. Jill Valentine emang idola kuk buat para gamer :)

TechKini.com said...

Tetiba ada Resident Evil. Haha.

-> ❤ TechKini.com

The Other Side said...

Techkini@ daripada zombie betulan gan :D

Admin+ said...

wah pasti menegangkan nih pelmnya,,,mksh kawan 4share

The Other Side said...

Cahyow JM @ Mau film, Game dan Komiknya sama2 serunya gan :)

Dyann said...

tu ceritanya sebelum RE 6 ya !!! soalnya piers mati di re 6 .......

The Other Side said...

Nurdi Anto @ waduh mas Anto, ane bingung klo mau jawab. Soalnya ane belum mainin RE 6. terakhir mainin cuma resident evil operation raccon city. Untuk RE 6 dan Revelation sepertinya nunggu ganti VGA yang lebih superior dulu,hehe. Dan kalau dipikir - pikir, sepertinya gak masalah kuk kalau mau menebak - nebak cerita di komik ini sebelum RE6, secara klo dipikir rasional juga masuk akal :)

Dyann said...

ya ak dah mainkan tu RE 6 !! Sepertinya emg ceritanya yg di ats sebelum RE 6 ...! re 6 tdk begitu berat sih, menurutku msh ringan di laptop ku......,kl di banding Re 5 hanya penurunan skitar 10fps....,malahan aga' berat REORC spertinya...Re 6 tu cma menggunakan DX 9..

The Other Side said...

oh, masih ada pilihan DX 9 nya ya gan di RE 6. Ane kira cuma DX 10 ma 11. Kemarin main RE operation raccon city pake VGA gts 250 gan. Tapi udah ane jual ke temen. Lagi nabung buat ganti yang DX 11 gantian pake kubu merah :) Oh ya gan Anto, ane mau tanya nih, RE 6 masih bisa dimainkan ma stik PS gak ya? settingan masih sama dengan RE - RE sebelumnya kan? atau harus make keyboard ma mouse? coz aku liat di trailer2 gameplaynya banyak perubahan gtu :)

Dyann said...

Klo direct x Malah cma support Dx 9 ,maka itu ak kecewa tu !! Kl mw pk stick malah bagus tu, karna ad satu misi yg gampang di slesaikanya pk stick ktanya ,ak sih blm nyoba pk stick, di misi itu ak mti 20x mungkin lbh karna pk mouse and keyboard ..hehe ..tp kl ak suka maen game gituan pk keyboard +mouse..! Cba aj maen ceritanya bgs ko'..gameplay lumayan hanya pengaturan kamera yg kadang ngeselin..

The Other Side said...

Kalau ane resident evil dari pertama ampek 5 mainnya pake stik gan. Cuma operation raccon city aja kemarin yang pakai mouse dan keyboard karena ane setting pake stik kaga bisa. Sebenarnya kalau third person shooter enaknya pakai stick, kalau firs person shooter kayak crysis, Cod, Fear baru enak pakai keyboard dan mouse. Oke gan, gak sah diberitahu pasti juga ceritanya bagus klo RE 6 itu, dan nanti lo dah beli VGA baru pasti ane tamatin :)

Dyann said...

gan klo butuh bantuan main co-op kta pk greenluma di mbah google ad caranya.....hehehehe!! ok jgn lupa mampir ke blog ku yg kecil ini!
http://nurdianto.mywapblog.com/

The Other Side said...

Nurdi Anto @ seumur2 belum pernah main multiplayer co-ops gan, cuma sering denger cerita temen2 aja yg sering ke game online. Blog ane juga masih baru kuk gan, masih seumur jagung pula :)

Dyann said...

ga' ap gan ane jg bru kl maen game online maka dr itu di coba aj !! seru gan...banyak jg temen2 dr indo...bule nya jg banyak ..hehehe

The Other Side said...

Sipp bang Antoo :) Tapi ane beli VGA nya masih besok sehabis lebaran, jadi kemungkinan nyoba main online-nya masih lama, sekalian nunggu Resident Evil PC keluar :D

Dyann said...

resident evil PC yg mna ??
kl Revelations dah kluar...dah tamat malah ane

The Other Side said...

Yang revelation itu maksud-nya gan, hahaha busyet dah malah udah tamat. Bagus mana ma RE 6 ? dari segi cerita, grapik ma gameplay gan?

Dyann said...

cerita sama2 bagus menurutku !! tp lebih horroran Revelations...kl gameplay jelas bagusan RE 6 ...kl si reve kaya re 5 cma bsa nembak sambil jalan aj !! kl utk MP bagusan RE 6 pokoknya,,,,DLC nya banyak...seruuu
ad DLC agenthunk,merce,ounslough,predator,siege!!

Dyann said...

cepetan mainin dah gann RE 6 ! keburu sepi yg maen MP .....
kl mw maen MP bareng taro ID steam lu disini at kirim ke email ane
nurdianto94@gmail.com

The Other Side said...

Nurdi Anto @ Ane dah mainin gan kedua resident Evil, baik yang RE6 maupun Revelation. Kalau yang Revelation ane hanya butuh waktu dua hari aja buat namatinnya total waktu 8,5 jam level normal. Revelation bener2 ada nuansa klasiknya, horor dan survivenya sedikit kerasa, serasa memainkan RE 1,2,3 aja. Kalau yang RE 6 udah seminggu ini belum tamat juga, soalnya ane kurang suka, jadi mainnya mandeg - mandeg, malah ane selingi main Metro Last Light, eh malah metro-nya tamat duluan. RE 6 ane main level normal gan. Kebanyakan matinya bukan gara - gara zombie tapi gara2 adegan2 gak jelas yang harus pencet2 tombol secara sigap dan cepat. Dan lagi, kamera-nya di RE 6 muter2, udah sama persis kayak dead space begitu, bener2 bikin pusing. Dulu pas namatin dead space dengan kamera yang 360 derajat gtu kadang berhenti sejenak karena puyeng dan mual, Di RE6 ketemu lagi hal kayak gtu, apalagi klo pas nyari kunci, hadewh. Saat nulis komentar ini, ane baru sampai campaign yang Leon dan helena sampai di China. Ane akui kalau cerita RE6 lebih bagus dari RE revelation yang classic, meski ane belum tamat tapi ane udah acungin jempol. Tapi buat gameplaynya, ane ngerasa RE6 kayak mainin Call of duty daripada sebuah genre survival horror.

Dyann said...

yup.......RE 6 emang terasa memusingkan kameranya !! tp kl udh terbiasa jd lebih seru dr pd re2 terdahulu........cba aj lu main co-op online .....pasti lu bilang wahhh....kl emang suka am game re..palagi maen survivors bsa ketagihan tuh...,sekarang aj msi ane mainkan tuh re 6 ...seru maen survivors..,kl reve malah dah ga' kubuka lg setelah tamatin tuh game..kl mau maen bareng kunjungi aj IDWS utk caranya !!!!!! ok

Dyann said...

satu lg....hehehe...kl re 6 rada emang lama tamatnya...Reve ane tamatin 1hari..

Anonymous said...

RE Operation Raccon City bisa dimainkan dengan stick, tapi pake bantuan software x360ce. X360ce akan mengemulasikan stick abal2 cina menjadi seakan-akan xbox 360 controller. Enak kok.
Cuma, aku gak begitu seneng karena kurasa pacingnya kecepetan dan AI musuhnya agak bego.

jumalan palvelija said...

RE Operation Raccon City bisa dimainkan dengan stick, tapi pake bantuan software x360ce. X360ce akan mengemulasikan stick abal2 cina menjadi seakan-akan xbox 360 controller. Enak kok.
Cuma, aku gak begitu seneng karena kurasa pacingnya kecepetan dan AI musuhnya agak bego.

The Other Side said...

Darkefun @ wah makasih gan pencerahannya. Ane malah baru tahu ada pancingan x360ce hehe kudet bener :D Untuk operation Raccon city ane juga lebih seneng pake keyboard ma mouse coz hampir kaya FPS gtu gameplaynya, emang unsur seramnya juga ada pas dikejar2 william di awal2 doank :D

Fians Online said...

Bang mau tanya.. itu komiknya tebel apa tipis bang..?

The Other Side said...

Fians Online @ Nggak tebel - tebel amat kuk Fians, satu komik paling tidak 200 halaman :)

Unknown said...

Bang , mau tanya resident evil 6 bisa di mainkan di tv tabung gak? Soalnya mau beli gamenya

Unknown said...

Soalnya saya beli game gta tapi gak bisa di putar di tv tabung

The Other Side said...

Tjijerah 978 @ Kalau main di PS3 bisanya di TV LCD atau LED soalnya colokannya kan udah HDMI mas. TV tabung terakhir disupport sampai PS2 saja.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...