Friday, December 14, 2012

Tuck Everlasting

Untuk mencari toko komputer yang masih buka di tempatku pada hari minggu sangatlah susah. Dua bulan lalu, hari minggu sore, aku menghabiskan hampir setengah liter bensin hanya sekedar untuk berputar - putar dengan motorku mengelilingi kota, mencari kalau - kalau ada satu atau dua toko komputer yang masih memajang tulisan "open" di pintu masuknya di hari minggu. Sayangnya harapanku sia - sia, setelah sekian lama berkeliling layaknya pedagang sayur, tak satupun toko yang aku temui membuka matanya, alias semuanya pada tidur. Hari minggu memang hari yang cocok untuk tidur pulas, begitu pula sebagian besar toko yang pastinya akan tutup demi memberi waktu bebas bagi karyawannya. 
 
Saat itu aku sangat membutuhkan tinta printer, karena aku benar - benar kehabisan tinta terutama warna hitam. Mengingat hari Senin-nya sudah memasuki mid semester, aku benar - benar membutuhkan tinta untuk print out materi ujian. Akhirnya aku benar - benar menyerah untuk mencari toko komputer. Sebenarnya aku tahu bukan hanya toko komputer saja yang menjual tinta printer, banyak toko lain yang juga menjualnya, tapi tentu pasti akan berbeda harganya. Oleh sebab mengapa aku memprioritaskan untuk mencari toko komputer dari pada toko lainnya karena masalah harga yang lebih murah. 

 
Ujung - ujunganya, terpaksa aku mendatangi toko buku yang termasuk besar di tempatku yang tetap buka pada hari Minggu sekalipun. Disitu juga menjual tinta, tapi memang harganya lebih mahal. Saat pertama kali masuk, perhatianku sudah teralihkan dari tinta menuju ke diskon buku sampai 50%. Mau tidak mau aku menganak tirikan sementara niatku membeli tinta dan malah menghabiskan waktu melihat tumpukan buku apa saja yang sedang dilabeli diskon sampai 50 % >,<

Buku yang dikenai diskon sangat beragam, mulai dari pelajaran, agama, umum, anak - anak, teknologi, novel, komik, dll. Aku banyak menghabiskan waktu di tumpukan buku berjenis novel. Setelah sekian lama berjibaku dengan beradu argumen di dalam hati "mau beli atau tidak, mau beli atau tidak, mau yang ini murah tapi kurang menarik, mau yang itu kuk kemahalan kalau dijadikan satu pembayarannya bersamaan dengan membeli tinta" yah terlihat seperti orang dilema. Tanpa sadar perhatianku tertuju pada salah satu judul novel "Tuck Everlasting" karangan Natalie Babbit. Segera setelah melihat judul itu dari kejauhan aku langsung menghilangkan dilemaku dan menuju rak yang memajang novel itu. 

Saat aku memegang novel itu dan membaca sinopsisnya, sepertinya kuk ada perasaan pernah membaca judul novel ini namun juga tak yakin judul yang sama yang pernah aku baca itu adalah sebuah novel, maksudnya tak lain bisa juga kesamaan judul dari sebuah lagu ataupun film. Tapi aku yakin pernah membacanya di tempat lain dan di lain waktu, dan aku bisa pastikan judulnya itu sama dengan novel ini. Untuk mengatasi rasa tanda tanyaku, aku mengeluarkan smartphoneku dan mulai mengetik judul itu di mbah google. Ohhhh, ternyata yang keluar paling atas adalah situs IMDB ( internet Movie Database ) yang memaparkan bahwa Tuck Everlasting adalah sebuah film. Setelah aku buka situs IMDB yang mereview singkat film Tuck Everlasting dan aku sandingkan dengan novel yang ada di depanku dengan judul yang sama, apakah ada kaitannya, ternyata memang ada. Film Tuck Everlasting adalah film yang dibuat berdasarkan dari novelnya. Dan karena itu juga, aku jadi sadar alasan mengapa aku teringat sesuatu saat membaca judul pada novel ini terjawab sudah, yakni saat mengetahui lewat internet bahwa film ini dibuat pada tahun 2002, mungkin masuk indonesia tahun 2003, aku ingat saat itu masih di bangku SD atau SMP kelas 1. Pada tahun itu aku pernah pergi ke rental untuk menyewa film. Dan di deretan pajangan film New release, aku pernah memegang kaset film Tuck Everlasting ini dan membaca sinopsisnya, meski waktu itu aku gak jadi menyewanya, karena pilihanku saat umur itu lebih ke film action, horror yang pada zaman itu  seperti Matrix, Terminator 3, Minority Report, Kiss of the Dragon, Jurrasic Park 3, Spiderman yang pertama, The Lord of The Ring the Fellowship of the Ring, dll. Itu sebabnya mengapa aku teringat sesuatu saat membaca judul dan sinopsis novel ini.

Nah dilemaku kembali muncul. Aku jadi bingung mau beli novel yang mana, karena sebelumnya, aku sudah menentukan beberapa pilihan di rak buku diskon lainnya. Aku kembali melanjutkan membaca review singkat lagi mengenai film Tuck Everlasting di internet lewat smartphone-ku. Di situ disebutkan bahwa film ini dibuat berdasarkan "Based on the Award Winning Novel" nah berarti novel Tuck Everlasting ini pernah mendapatkan penghargaan. Setelah itu, industri film yang membuatnya bukan main - main, yakni salah satu industri besar yakni Walt Disney. Sedangkan bintang yang memerankan tokoh utamanya yang zaman itu mungkin masih belia yakni Alexis Bledel (Sin City) Jonathan jackson (Insomia) Untuk seniornya Pemenang academy award William Hurt (Hulk, Into the wild, The Village, Vantage Point, A.I, Robin Hood) Sissy Spacek (Ring Two, North Country, Carrie) Pemenang academy award Ben Kingsley ( Iron Man 3, Shutter Island, Hugo, Gandhi, Oliver twist). Setelah selesai membaca keseluruhan review singkat itu aku jadi memutuskan untuk membeli novel Tuck Everlasting. Dan karena review singkat itu juga membuat aku heran, mengapa buku novel yang menurutku tidak begitu tebal, dan harganya setelah diskon pun cuma 12 ribu rupiah, mampu mendapat penghargaan dan difilmkan oleh Walt Disney? Dan tokohnya pun diperankan oleh artis sekelas academy award? Faktor - faktor itulah yang membuatku mempertimbangkan untuk membeli novel ini. Nah setelah ini aku ingin sedikit berbagi cerita mengenai Tuck Everlasting ini kepada kalian, setidaknya biar gak penasaran bagi yang membaca postinganku kali ini. 

Winnie Foster jackson, seorang gadis berusia 10  tahun yang kabur dari rumahnya karena merasa terkekang,  jatuh cinta saat bertemu dengan Jesse yang mempunyai wajah tampan berperawakan 17 tahun tetapi aslinya dia berusia 104 tahun. Winnie awalnya tidak tahu bahwa usia Jesse adalah 104 tahun. Setelah membaur lama dengan keluarga Jesse ( Keluarga Tuck, terdiri dari Ayah,Ibu jesse dan kakaknya ) yang menjadi tempat pelariannya, yang mempunyai letak rumah tersembunyi karena suatu alasan, Jesse akhirnya mengungkapkan rahasia keluarga Tuck kekal abadi karena meminum air dari mata air di dalam hutan Treegap yang dimiliki oleh keluarga besar Winie. Jesse menceritakan bahwa letak rumah keluarganya tersembunyi tak lain agar rahasia abadi keluarga mereka tidak terbongkar khalayak umum mengenai rahasia mata air abadi itu. Dia menceritakan semuanya tak lain agar Winie juga meminum mata air tersebut saat dia menginjak umur 17 tahun nanti agar mereka bisa terus bersama berdua.

 Di sisi lain ada pria tua bersetelan kuning yang menghabiskan seumur hidupnya untuk mencari keluarga Tuck. Pria tua itu mendengar kabar mengenai keluarga Tuck yang abadi ketika neneknya mempunyai pasien wanita yang dalam kisah ini adalah istri dari kakak Jesse yakni Miles. Istri Miles yang meninggalkan keluarga Tuck menjadi gila karena dirinya menjadi tua sedangkan suaminya tidak harus berakhir di rumah sakit dan setiap hari meneriakkan keluarga Tuck penyembah setan. Ketika nenek pria tua itu bercerita pada saat pria tua itu saat masih kecil mengenai pasiennya yang selalu meneriaki nama keluarga Tuck yang abadi, minatnya menjadi terusik untuk mencari kebenarannya. Setelah puluhan tahun, di umur tuanya akhirnya dia menemukan keberadaan keluarga Tuck yang tersembunyi beserta rahasianya. Pria tua itu memanfaatkan situasi pelarian diri Winie dengan mengadukan keberadaan Winie kepada keluarganya dan pihak kepolisian dengan fitnah bahwa keluarga Tuck telah menculiknya, tetapi lokasi keberadaan Winie harus ditukar dengan syarat yang diajukan pria tua itu kepada keluarga Foster, yakni hutan Treegap harus bisa dibelinya dengan sah dari keluarga Foster, tak lain pria tua itu ingin menguasai mata air abadi itu untuk mendapatkan keuntungan. Lalu bagaimana dengan jalinan cinta Winie yang manusia biasa dan Jesse yang sudah kekal dengan adanya permasalahan fitnah mengenai penculikan Winie yang melanda keluarga Tuck dan ambisi pria tua jahat yang ingin menguasai mata air abadi? Lebih baik kalian baca novelnya atau lihat saja filmnya sendiri,hehehe :)    

17 comments:

tika said...

hampir mirip dgn stardust
tpi klo stardust wanitanya bukan manusia biasa melainkan makhluk dri bintang trus harus berada di tempat yg ada sihirnya klo kluar dri itu ntar tubuhnya bakal menjadi debu(CMIIW)
btw kok baru dgr yah ? phdal film lama juga 0____o

The Other Side said...

Stardust aku juga punya filmnya, tapi lum aku tonton, saking banyak jadwal film yg menumpuk >,< TU Emang film lama kuk tahun 2003 lo gak salah :) Lo novelnya baru diterbitin di indonesia tahun 2010, jadi duluan filmnya.

tika said...

ayookk nonton !!
lumayan bagus sih klo dibilang, lucu juga loh :D
hah ?? novel TU kluarnya blakangan ?? bused kirain nopelnya duluan, kan dmn2 klo pelem based on novel kan novel duluan bru pilem, aneh :O

Rin's Blog said...

mampir...sukses ujian nya

The Other Side said...

Thika@ hahahaha maksudnya ya emang novel-nya duluan yang keluar baru Filmnya, cuma kalau di Indonesia novelnya diterbitin belakangan tahun 2010. Pdhal Filmnya udah duluan tahun 2003. Tapi aku mau film atau novelnya sama2 baca dan lihatnya tahun 2012 ini :P

Mbak yeyen@ Ujian udah kelar mbak, Alhamdullilah lancar, makasih dah mampir :)

MyFreeMinded said...

used to love reading english novel, tapi sekarang saya lebih prefer baca novel bahasa ibunda. :)

The Other Side said...

hehehe karena sudah punya 4 buah hati jadinya prefer ke bahasa bunda :) makasih dah mampir ea :)

penyuluh perikanan said...

postingan yang sangat menarik sobat
terima kasih telah berbagi
jangan lupa mampir yah

The Last Malay Girl said...

aaaaaa, mau nonton filmnya....

Tips Trik Blogging said...

Jadi penasaran, pgn tau endingx sprti apa?

Unknown said...

buat yang lagi kasmaran bagus kali ya :D .

Motamatika said...

Lagi suntuk di rumah lebih baik baca novel ini :D

bredmart said...

hadir, sambil baca-baca, yuk nonton rame-rame

The Other Side said...

Leni Fitria@ Pinjam dumz di rental atau download :)
Tip Blogging@ Endingnya agak menyedihkan tp ada pelajaran yang didapet
Mizz Tia@ Tambah lengket jadinya kalau yg liat lagi kasmaran ^,^
Motamatika@ wah ceritanya bisa mengisi saat suntuk :)
Bredmart@ Ayukkk, dengan senang hati :)

Iffat Andriano said...

mau nonton nih..
komenbacknya di tunggu ya..
http://iffatblogger.blogspot.com/

The Other Side said...

Bang Andriano@ Beres bang :)

Haidea said...

Ini harusnya cerita anak-anak sih. Tp kenapa di film winnie nya gede banget ya?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...